Shinkansen Kereta Cepat Pertama di Dunia sudah 60 Tahun Beroperasi
Sejarah Kereta Api Jepang
Kereta cepat Shinkansen di Jepang lahir 60 tahun lalu dari kehancuran negara ini pasca Perang Dunia II. Infrastruktur yang ada hancur khususnya infrastruktur darat kereta api. Saat itu sistem transportasi kereta api di Jepang adalah kereta api konvensional yang sudah tua dan usang tidak lagi memadai untuk melayani masyarakat Jepang. Saat itu rel kereta api nya tidak standar dengan 1.067 mm, atau dikenal sebagai “gauge sempit”. Jalur sempit ini menghambat kecepatan kereta api melaju.
Akhir tahun 1950-an, pemerintah Jepang mulai merencanakan pemulihan ekonomi yang ambisius, yang melibatkan modernisasi infrastruktur transportasi. Direncanakan pembangunan jalur kereta baru dengan lebar rel standar 1.435 mm. Tujuannya agar mobilitas kereta bergerak lebih cepat dan efisien di antara kota-kota besar.
Sejarah kereta api di Jepang sebagai moda transportasi sudah ada sejak masa Restorasi Meiji. Kereta api atau dalam bahasa Jepang disebut ressha(列車) atau densha (電車) pertama dibangun pada 14 Oktober 1872 antara Tokyo dan Yokohama dengan rel sepanjang 29 kilometer (18 mil ) jarak tempuhnya 53 menit.
Kereta api di Jepang dibangun setelah sekitar 68 tahun kereta api pertama dikembangkan di Inggris dengan menggunakan sistem uap yang diciptakan oleh Richard Trevithick pada tahun 1804 di dalam sebuah pabrik besi Penydarren. Rute yang dipilih untuk dibangunkan rel kereta api antara lain adalah Tokyo hingga Kyoto, Tokyo hingga Yokohama, dan Kyoto hingga Osaka.
Kemudian dibangun jalur kereta api antara Osaka dan Kobe yang mulai beroperasi tahun 1874 dan pada 1876. Jalur rel kereta ini diperpanjang hingga ke Kyoto. Untuk mengelola moda transportasi kereta tahun 1864 Pemerintah Jepang mendiri JNR (Japanese National Railways) kemudian tahun 1987 berubah menjadi JR (Japan Railways). Selain JR yang didirikan pemerintah juga ada perusahaan swasta yang mengelola transportasi lereta api.