Anita Noeringhati Perempuan yang Tengah Menulis Sejarahnya
Setelah lima tahun di DPRD, musim Pemilu kembali tiba. Kali ini pada Pemilu 2019 Anita Noeringhati kembali dicalonkan Partai Golkar untuk ketiga kalinya sebagai anggota DPRD Sumsel. Masih dari daerah pemilihan Palembang yang kerap disebut “dapil neraka”, politikus perempuan yang masih keturunan trah Mangkunegaran ini kembali melaju ke parlemen.
Pada Pemilu 2019, RA Anita Noeringhati dari daerah pemilihan Sumsel 1 (Kota Palembang) memperoleh 16.801 suara. Kembali ke parlemen, kali ini Anita terpilih sebagai Ketua DPRD Sumsel, dan tercatat sebagai perempuan pertama menjabat Ketua DPRD yang selama ini selalu dijabat laki-laki. Di Indonesia, Anita menjadi salah seorang perempuan dari tiga politikus perempuan Partai Golkar yang menjabat Ketua DPRD periode 2019 – 2024.
Dua lainnya adalah, Baiq Isvie Rupaeda dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB)3 (Kabupaten Lombok Timur) memperoleh 18.624 suara menjabat Ketua DPRD NTB, dan Andi Ina Kartikasari dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan (Sulsel) 6 (Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Pare-Pare) memperoleh 19.652 suara menjadi Ketua DPRD Sulsel.
Isu Liar
Perjalanan dan perjuangan Anita Noeringhati untuk bisa ditetapkan menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Mawardi Yahya seorang politikus dari Partai Gerindra tidak berjalan mulus, dihadang dengan berbagai isu liar yang dibangun menjadi opini publik.
Tahapan perjalanan menjadi bakal calon wakil gubernur bermula dari pinangan Mawardi Yahya yang sebelumnya telah memproklamirkan berpasangan dengan Harnojoyo mantan Wali Kota Palembang. Belum lagi sumur jagung pasangan ini bubar.