Home / Sosok / Anita Noeringhati Perempuan yang Tengah Menulis Sejarahnya

Anita Noeringhati Perempuan yang Tengah Menulis Sejarahnya

RA Anita Noeringhati (kedua dari kanan) dan suami Sigit Wibowo pada peluncuran buku biografi "Singa Betina Parlemen Bumi Sriwijaya". (FOTO: Dok. Maspril Aries)
RA Anita Noeringhati (kedua dari kanan) dan suami Sigit Wibowo pada peluncuran buku biografi "Singa Betina Parlemen Bumi Sriwijaya". (FOTO: Dok. Maspril Aries)

KINGDOMSRIWIJAYA – Masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah yang akan maju pada kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 telah dibuka. Jadwal pendaftaran sejak Selasa (27/8) sampai Kamis (29/8).

Di Sumatera Selatan (Sumsel) pada Pilkada Gubernur – Wakil Gubernur Sumsel masa jabatan lima tahun ke depan diperkirakan akan diikuti dua pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur. Ada pasangan Herman Deru – Cik Ujang (HDCU) dan pasangan Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati (Matahati).

Pasangan Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati maju pada Pilkada Gubernur – Wakil Gubernur Sumsel diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Golkar serta partai partai politik lainnya, PAN, PPP, PKB dan Partai Gelora.

Senin (26/8) pasangan Matahati diterima Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru Bahlil Lahadalia. Pada pertemuan yang berlangsung di DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyerahkan langsung Surat Keputusan Persetujuan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati.

Politikus Perempuan

Pilkada Sumsel untuk memilih Gubernur – Wakil Gubernur masa lima tahun mendatang, menjadi bagian dari titi masa perjalanan karir seorang politikus perempuan yang memiliki nama lengkap RA Anita Noeringhati. Saat ini perempuan yang kerap disapa “Mbak Nita” atau “Ibu Anita” masih menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Sumsel periode 2019 – 2024.

Anita Noeringhati tercatat dalam sejarah parlemen di Sumsel sebagai perempuan pertama yangt menjabat Ketua DPRD Sumsel sejak parlemen daerah ini terbentuk tahun 1951. Anita yang tercatat sebagai anggota DPRD dari Partai Golkar menjadi ketua ke-18 yang menjabat Ketua DPRD Sumsel.


Penyerahan surat dukungan Partai Golkar pada pasangan Matahati untuk Pilkada 2024 oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. (FOTO: Dok Partai Golkar)
Penyerahan surat dukungan Partai Golkar pada pasangan Matahati untuk Pilkada 2024 oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. (FOTO: Dok Partai Golkar)

Setelah menggores tinta sejarah di panggung parlemen sebagai anggota legislatif, kini ibu dari dua anak – Aryuda Perdana Kusuma dan Ardhia Putri Kusuma – tengah menulis sejarahnya untuk menuju kiprah berikutnya di ranah eksekutif menjadi Wakil Gubernur Sumsel. Semoga jabatan ini bisa diraihnya, maka sejarah kembali mencatat ia sebagai perempuan pertama di Sumsel menjadi pucuk pimpinan di Pemerintah Provinsi Sumsel.

Benih karir politik Anita Noeringhati yang semula berprofesi sebagai advokat atau lawyer bermula saat mengenal sosok tokoh Alex Noerdin yang menjabat Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam kapasitasnya sebagai penasehat hukum.

Alex Noerdin yang kemudian terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumsel mengajak Anita menjadi pengurus bidang hukum Partai Golkar Sumsel. Saat musim pemilihan umum (Pemilu) 2009 tiba, Anita maju menjadi calon anggota DPRD Sumsel dari daerah pemilihan Palembang.

Hasilnya, Anita Noeringhati terpilih menjadi anggota DPRD Sumsel bersama 15 anggota DPRD Sumsel dari Partai Golkar yang berhasil terpilih dari daerah pemilihannya pada Pemilu 2009. Sejak dilantik pada 24 September 2009, istri dari Sigit Wibowo ini memulai kiprah politiknya di parlemen.

Kiprahnya sebagai anggota parlemen mampu menorehkan prestasi dan keberhasilannya bagi Sumsel. Prestasi tersebut ternyata mampu membuatnya kembali ke parlemen untuk lima tahun berikutnya. Pada Pemilu 2014 Anita kembali terpilih mewakili daerah pemilihan Palembang.

Untuk masa periode keduanya sebagai anggota DPRD Sumsel, selain sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar, perempuan kelahiran Klaten, 28 Juli 1963 ini juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi V DPRD Sumsel dan menjadi Ketua Fraksi Partai Golkar 2014 – 2019. Kemudian tahun 2017 – 2019 Anita Noeringhati menjabat Ketua Komisi IV DPRD Sumsel.


Penyerahan surat dukungan dari Partai Gerindra kepada pasangan Matahati oleh Sekjen Ahmad Muzani. (FOTO: Instagram @ra_anita63)
Penyerahan surat dukungan dari Partai Gerindra kepada pasangan Matahati oleh Sekjen Ahmad Muzani. (FOTO: Instagram @ra_anita63)

Setelah lima tahun di DPRD, musim Pemilu kembali tiba. Kali ini pada Pemilu 2019 Anita Noeringhati kembali dicalonkan Partai Golkar untuk ketiga kalinya sebagai anggota DPRD Sumsel. Masih dari daerah pemilihan Palembang yang kerap disebut “dapil neraka”, politikus perempuan yang masih keturunan trah Mangkunegaran ini kembali melaju ke parlemen.

Pada Pemilu 2019, RA Anita Noeringhati dari daerah pemilihan Sumsel 1 (Kota Palembang) memperoleh 16.801 suara. Kembali ke parlemen, kali ini Anita terpilih sebagai Ketua DPRD Sumsel, dan tercatat sebagai perempuan pertama menjabat Ketua DPRD yang selama ini selalu dijabat laki-laki. Di Indonesia, Anita menjadi salah seorang perempuan dari tiga politikus perempuan Partai Golkar yang menjabat Ketua DPRD periode 2019 – 2024.

Dua lainnya adalah, Baiq Isvie Rupaeda dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB)3 (Kabupaten Lombok Timur) memperoleh 18.624 suara menjabat Ketua DPRD NTB, dan Andi Ina Kartikasari dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan (Sulsel) 6 (Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Pare-Pare) memperoleh 19.652 suara menjadi Ketua DPRD Sulsel.

Isu Liar

Perjalanan dan perjuangan Anita Noeringhati untuk bisa ditetapkan menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Mawardi Yahya seorang politikus dari Partai Gerindra tidak berjalan mulus, dihadang dengan berbagai isu liar yang dibangun menjadi opini publik.

Tahapan perjalanan menjadi bakal calon wakil gubernur bermula dari pinangan Mawardi Yahya yang sebelumnya telah memproklamirkan berpasangan dengan Harnojoyo mantan Wali Kota Palembang. Belum lagi sumur jagung pasangan ini bubar.


Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati memberikan ucapan selamat Kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Edward Candra. (FOTO: Instagram @ra_anita63)
Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati memberikan ucapan selamat Kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Edward Candra. (FOTO: Instagram @ra_anita63)

Namun pinangan pada pertengahan Mei 2024 tersebut bukan garansi untuk bisa mendampingi Mawardi Yahya dengan mulus. “Sekarang ini baru tahap pacaran, kalau berjodoh, akan lanjut”, kata Anita.

Partai Golkar sendiri belum lagi mengumumkan calon kepala daerah untuk Sumsel termasuk calon gubernur dan wakil gubernur. Partai berlambang pohon beringin tersebut saat itu tengah melakukan survei untuk mencari bakal calon. Anita Noeringhati yang menjabat Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel termasuk kandidat yang masuk dalam radar bakal calon.

Isu liar dan opini publik terus dibangun, menyebut bahwa Anita Noeringhati bukan calon yang akan diusung Partai Golkar karena ada kader Partai Golkar yang lebih layak. Isu liar itu terus bergulir, pada 20 Juli 2024 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga melakukan kunjungan kerja ke Sumsel. Dalam kapasitas sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada sebuah acara, Airlangga mengatakan RA Anita Noeringhati sebagai calon wakil gubernur Partai Golkar.

Pernyataan itu belum juga menghilangkan isu liar, opini publik terus dibangun melalui media massa yang jejak digitalnya masih bisa ditemukan. Opini politik yang dibangun bahwa pasangan Mawardi Yahya – Anita Noeringhati dikabarkan bubar karena tak kunjung mendapat dukungan partai pengusung.

Menanggapi isu tidak sedap tersebut, kepada wartawan Anita menjawab, “Senyumin saja”. Politikus perempuan peraih gelar doktor Ilmu Hukum dari Universitas Sultan Agung, Semarang itu mengaku optimisi dirinya akan didukung Partai Golkar.

Menurutnya, “Saya mau bicara apalagi, saya kader Golkar, Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel, rasanya tidak berlebihan jika saya optimis partai akan menunjuk saya. Insya Allah, jika Allah berkehendak kami berdua akan maju sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumsel”.


RA Anita Noeringhati. (FOTO: Humas DPRD Sumsel)
RA Anita Noeringhati. (FOTO: Humas DPRD Sumsel)

Sikap optimis itu menguat setelah Ketua Partai Golkar Airlangga mengundang pasangan Matahati ke kantor DPP Partai Golkar di Jakarta. Pada 1 Agustus 2024, Airlangga menyerahkan langsung surat keputusan dan rekomendasi kepada Mawardi Yahya – Anita Noeringhati untuk maju pada kontestasi Pilkada 2024 untuk menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumsel.

Sebelumnya, pada pertengahan Juli 2024 Partai Gerindra juga telah menerbitkan surat dukungan yang diserahkan Sekretaris Jendral Ahmad Muzani.

Kini Anita Noeringhati tengah menulis sejarahnya untuk meraih jabatan sebagai Wakil Gubernur Sumsel melalui Pilkada 2024, sekaligus untuk menjadi perempuan pertama yang menduduki pucuk pimpinan eksekutif di Pemerintah Provinsi Sumsel.

Mengutip penelitian ilmiah yang dituangkan dalam tesis berjudul “Faktor Kemenangan RA Anita Noeringhati pada Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan” (2020) oleh Rizki Maharani pada Program Studi Ilmu Politik Universitas Padjdjaran (Unpad) bahwa, Anita memiliki modalitas dan marketing politik yang kuat. Modalitas itu mencakup modal ekonomi, sosial, kultural dan simbolik serta marketing meliputi manajemen kampanye politik, analisis arena pasar politik, pengembangan strategi politik, dan isu kontemporer di dalam marketing politik.

“Modalitas dan marketing politik Anita terjalin sebuah relasi yang saling mendukung untuk kemenangannya. Anita mampu menghubungkan modal-modal yang dimiliki dengan kepentingan politik dengan memanfaatkan relasinya sebagai sumber dukungan”, isi kesimpulan penelitan itu. Kini Anita Noeringhati sedang mengikuti kontestasi menuju puncak eksekutif Pemprov Sumsel melalui Pilkada. (maspril aries)

Tagged: