Waduh, Belajasumba Blackout Kembali Plus Sumbar dan Riau
Sistem Kelistrikan Sumatera
Dalam “Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2015 – 2024” menyebutkan, pengembangan transmisi di Sumatera akan membentuk transmisi back-bone 500 kV yang menyatukan sistem interkoneksi Sumatera pada koridor timur. Pusat-pusat pembangkit skala besar dan pusat-pusat beban yang besar di Sumatera akan tersambung ke sistem transmmisi 500 kV ini. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV sebagai tulang punggung utama sistem interkoneksi.
Transmisi ini juga akan mentransfer tenaga listrik dari pembangkit listrik di daerah yang kaya sumber energi primer murah (Sumbagsel dan Riau) ke daerah pusat beban yang kurang memiliki sumber energi primer murah (Sumbagut).
Selain itu sistem kelistrikan Sumatera akan mengoperasikan transmisi 275 kV sebagai tulang punggung sistem interkoneksi Sumatera . Transmisi 275 kV ini dapat menyalurkan energi listrik antar provinsi di Sumatera yang dihasilkan oleh pembangkit-pembangkit utama seperti PLTU batubara, PLTP dan PLTA skala besar.
SUTET 500 kV sebagai tulang punggung utama sistem interkoneksi Sumatera memasok energi listrik dalam jumlah yang besar dari Sumatera bagian Selatan yang kaya akan sumber energi (khususnya batu bara) ke Sumatera bagian Utara yang merupakan pusat beban terbesar di Sumatera.
Sumbagsel sebagai wilayah yang kaya sumber energi atau Sumsel sebagai lumbung energi tentu tidak seharusnya terjadi blackout atau pemadaman total karena ini bagian dari risiko yang sudah diperhitungkan keandalannya dengan mitigasi risiko, seperti adanya pengaturan pola pengoperasian dan pemeliharaan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), komunikasi, dan backup power supply dan sebagainya yang mendukung keandalan sistem kelistrikan yang membuat konsumen selalu happy.
Tanpa ada lagi blackout maka visi PT PLN “Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan untuk Solusi Energi” akan terwujud. (maspril aries)