Bukit Asam, Kota Wisata Tanjung Enim dan Kutukan SDA
Buku dengan editor Ambo Upe menyebutkan, beberapa daerah yang dianggap memiliki kelimpahan potensi kekayaan SDA yang besar, namun memiliki beberapa indikator pembangunan relatif buruk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang rendah. Mengingat keterbatasan sumber daya alam (non-renewable resources) dari tahun ke tahun semakin berkurang, maka kondisi demikian ini semakin mengkhawatirkan keberlangsungan pembangunan di masa yang akan datang.
Kini PTBA telah mewujudkan lahirnya Tanjung Enim sebagai kota wisata sekaligus berjaga-jaga menghindar dari kutukan sumber daya alam atau Natural Resource Curse. Di sana kini salah satunya ada Musem Batu Bara yang sudah diresmikan sejak tahun 2022.
Museum Batu Bara Tanjung Enim sekaligus menjadi landscape dan objek wisata pendidikan bagi masyarakat Sumatera Selatan sekitarnya termasuk dari daerah lain, karena di museum ini terdapat banyak koleksi edukasi dan informasi, seperti jenis-jenis batu bara, ruang kereta bawah tanah, alat-alat tambang yang digunakan pada masa lalu, ruang theater audio visual dan sejarah pimpinan Bukit Asam dari masa ke masa.
Di museum ini pengunjung dapat mengetahui sejarah pertambangan batu bara dari era kolonial sampai saat ini. Selain itu, kereta akan membawa pengunjung serasa di dalam tambang bawah tanah. Museum Batu Bara ini berdiri dalam sebuah kompleks seluas 4,5 hektar.
Baca: https://kingdomsriwijaya.id/posts/172632/museum-batu-bara-cuma-ada-di-indonesia
Tempat lain yang juga menarik, ada Taman Goa Batu Bara, Kolam Renang, Gedung Kesenian, Gedung pusat makanan, Plaza Air Mancur dan beberapa miniatur khas Sumatera Selatan seperti Miniatur Benteng Kuto Besak, Pagoda Pulo Kemaro, Masjid Agung Palembang. Juga ada mini Zoo Tanjung Enim dan jalur jogging menuju Love Park.
Semoga Tanjung Enim kota wisata menjadi berkah pasca tambang batu bara. (maspril aries)