Home > Olahraga

Semen Padang FC Kembalikan Harkat Sepak Bola Sumatera

Klub berjuluk Kabau Sirah Semen Padang FC sukses promosi ke Liga1 musim depan.

Pemain dan ofisial Semen Padang FC di Stadion Haji Agus Salim bergembira setelah sukses promosi ke Liga1 Indonesia musim depan. (FOTO: IG@semenpadangfcid)
Pemain dan ofisial Semen Padang FC di Stadion Haji Agus Salim bergembira setelah sukses promosi ke Liga1 Indonesia musim depan. (FOTO: IG@semenpadangfcid)

Pada era perserikatan PSMS adalah tim atau bond dari Sumatera yang paling banyak menjadi juara. PSMS menjadi juara perserikatan pada 1966/1967, 1969, 1971, 1975 (juara bersama dengan Persija Jakarta), 1983 dan 1985.

Pada era sepak bola amatir tersebut sejak kejuaraan perserikatan digelar 1931 – 1994 hanya ada dua tim dari Sumatera yang bisa menjadi juara perserikatan, selain PSMS Medan adalah Persiraja Banda Aceh pada 1980.

Pada era perserikatan, ada beberapa klub di Sumatera berada di kasta sepak bola tertinggi Indonesia, selain PSMS, PSPS, Persiraja dan PSP juga pernah ada PS Bengkulu dan PSDS Deli Serdang yang bergabung di Divisi Utama Perserikatan 1987/ 1988, 1989/1990. Kemudian ada PS Bangka yang sempat berpartisipasi pada Kejurnas PSSI tahun 1975. Pada multi even Pekan Olahraga Nasional (PON) Tim Provinsi Lampung yang diperkuat pemain klub PS Jaka Utama meraih medali emas setelah mengalahkan tim Provinsi Sumatera Utara yang diperkuat pemain PS Mercu Buana.

Pada 1994/1995 PSSI menggabungkan kompetisi perserikatan dengan Galatama (Liga Sepak bola Utama) maka lahirlah Liga Indonesia dengan Divisi Utama yang mulai berkompetisi pada 1994/1995. Pada kompetisi yang dibagi menjadi dua wilayah, wilayah Barat dan wilayah Timur, jumlah klub asal Sumatera cukup banyak, ada Persiraja, PSMS, PS Bengkulu, PSDS (asal tim perserikatan) serta Medan Jaya dan Semen Padang FC (asal klub Galatama).

Ketika PSSI menggelar kompetisi Galatama atau kompetisi pertama bagi klub profesional di Indonesia yang diikuti semi profesional pada 1979, dari 14 klub peserta kompetisi hanya ada dua klub asal Sumatera, yaitu Pardedetex (Medan) dan PS Jaka Utama (Tanjungkarang/ Bandarlampung).

Dalam perkembangannya dari kelanjutan kompetisi Galatama tersebut banyak klub yang hilang dan muncul atau klub yang berganti pemilik dan berganti home base-nya. Dari Sumatera selain PS Jaka Utama dan Pardedetex pada kompetisi 1980 – 1982 lalu muncul klub Mercu Buana (Medan) yang sebelumnya berlaga di Divisi 1 Galatama.

Pada kompetisi Galatama 1982/ 1983 klub Jaka Utama pindah home base ke Bogor berubah namanya menjadi Jaka Utama Bogor lalu dalam perjalanan waktu berubah lagi namanya menjadi Yanita Utama dengan tetap berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Lalu pada kompetisi Galatama 1983/1984 satu lagi klub asal Sumatera berlaga di Divisi Utama Galatama yakni Semen Padang FC. Pada kompetisi Galatama 1985, jumlah asal klub Sumatera bertambah dengan klub Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) yang sebelumnya bernama Yanita Utama, karena ganti kepemilikan lalu berubah nama menjadi dan home base pindah ke Palembang.

× Image