Semen Padang FC Kembalikan Harkat Sepak Bola Sumatera
KINGDOMSRIWIJAYA – Hampir tujuh tahun lamanya klub-klub sepak bola di Sumatera hanya bergulat di level kompetisi Liga2 Indonesia. Sejak 2018 tidak ada satu pun klub sepak bola dari pulau Sumatera yang berlaga pada kompetisi Liga1 Indonesia sebagai kasta tertinggi di negeri ini.
Terakhir, 2018 dua klub sepak bola profesional asal dari Pulau Andalas terdegrasi ke Liga2 alias tergusur dari Liga1. Dua klub tersebut adalah Sriwijaya FC dari Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dan PSMS Medan, Sumatera Utara (Sumut). Sejak saat itu tidak ada wartawan atau media menulis “Derby Sumatera” dalam kompetisi Liga.
Alhamdulillah di penghujung Februari 2024, ada kembali klub sepak bola dari pulau Sumatera yang berkiprah di Liga1. Klub berjuluk “Kabau Sirah” Semen Padang FC sukses promosi ke Liga1 musim depan setelah pada leg kedua babak semifinal menang tipis 1 – 0 atas Malut United di Stadion Haji Agus Salim Padang. Sebelumnya pada leg pertama di kandang Malut United bermain imbang 1 – 1.
Kembalinya Semen Padang FC ke Liga1 Indonesia adalah kembalinya harkat sepak bola Sumatera ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah pada 2017 klub milik BUMN PT Semen Padang ini degdrasi ke Liga2.
Sekitar tujuh tahun lalu setelah kompetisi Liga1 Indonesia berakhir. Saat perasaan suka cita menerpa Bhayangkara FC yang berhasil menjadi juara Liga1 Indonesia 2017 dan perasaan duka menerpa Semen Padang FC bersama dua klub lainnya, Persegres Gresik United dan Persiba Balikpapan. Tiga klub ini harus turun kasta ke Liga2.
Terdegradasinya Semen Padang FC dari Liga1 sepak bola Indonesia menjadi duka anak negeri di Ranah Minang. Hilang sudah kebanggaan anak negeri di bumi Minangkabau dan mereka yang di rantau. Jauh sebelumnya PSP Padang sudah lama tidak lagi berkiprah di level nasional, kini giliran Semen Padang FC terjerembab ke kasta kedua sepakbola Indonesia.
Satu tahun berikutnya, dua klub asal Sumatera yang masih bertahan di Liga1 Indonesia gagal menjaga asa. Sriwjaya FC dan PSMS pada klasemen akhir kompetisi berada di zona merah bersama Mitra Kukar terdegradasi ke Liga2.