Semen Padang FC Kembalikan Harkat Sepak Bola Sumatera
Prestasi Semen Padang FC di kancah sepak bola nasional tidak dapat dipandang sebelah mata. Saat PSSI dilanda kisruh 2010 dan kompetisi terpecah menjadi dua yakni ISL (Indonesia Super League) dan IPL (Indonesia Primer League), Semen Padang memilih bergabung di IPL dan menjadi juara IPL. Sebagai juara IPL, Semen Padang berhak tampil di Piala AFC 2013.
Sepak Bola Sumatera
Keberhasilan Semen Padang FC kembali ke Liga1 menjadi obat duka dari klub, suporter dan penonton sepak bola yang ada di Sumatera sejak dari ujung utara di Aceh sampai ujung selatan di Lampung. Tentunya kegembiraan bagi warga Ranah Minang.
Sejarah telah mencatat fakta terpuruknya sepak bola di Sumatera. Satu-persatu klub sepak bola di bumi Andalas terlempar dari kancah elite sepak bola nasional. Klub-klub tersebut terdegradasi karena kompetisi, atau hilang dari muka bumi karena bubar yang disebabkan faktor manajemen, salah satunya karena tidak adanya sumber dana.
Pasca kompetisi Liga1 Indonesia 2017, dari Sumatera hanya ada dua klub masih bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, yakni Sriwijaya FC dan PSMS, kedua klub ini berkutat di papan bawah klasemen kompetisi. Akhirnya, pada 2018 keduanya degradasi ke Liga2.
PSMS dan PSPS adalah dua klub dari Sumatera yang pernah merasakan atmosfer dan aroma kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia. PSPS sebelum terdegradasi pernah berada di Divisi Utama Liga Indonesia dan Liga Super Indonesia (LSI). Sedangkan PSMS adalah tim yang punya sejarah panjang dalam sepak bola Indonesia sejak era perserikatan sampai era sepak bola profesional mulia bergulir di Indonesia.