Lukisan Yos Suprapto Dibredel dan Kanvas yang Bersedih (Lukisan-Lukisan yang Dibredel di Dunia)
Lukisan-lukisan yang demikian sekaligus menjadi pemenuhan kebutuhan pandangan romantis masyarakat yang sebagian terdiri dari orang-orang Eropa. Estetika romantisme yang diabadikan pada lukisan itu merupakan wujud dari perasaan mereka yang hanya tinggal sementara di Hindia Belanda. Dengan demikian lukisan-lukisan itu mendapat julukan Mooi Indie. Citra Mooi Indie dianggap sebagai upaya Kolonialisme untuk mempertahankan Hindia Belanda yang cantik-molek ini dan mengabadikannya melalui berbagai lukisan yang dapat menarik perhatian orang-orang Eropa.
Di luar kelompok masyarakat Belanda pertumbuhan elite pelajar Bumiputera telah tumbuh semakin besar. Pada tahun 1930-an di Indonesia ditandai dengan munculnya berbagai ide serta kegiatan intelektual, dan tidak terkecuali seni. Menurut Fitriyani & A Fauzia dalam “Modernisasi Pertunjukan di Hindia Belanda: Komedie Stamboel Grup Miss Riboet’s Orion dan Dardanella, 1925-1935” (2022), tahun 1930-an, seni di kota-kota besar menunjukkan perkembangan sehingga seni pertunjukan misalnya menjadi sebuah hiburan populer pada masa kolonial untuk mengatasi kejenuhan masyarakat dalam bekerja.
Pameran seni rupa pertama di Hindia Belanda diadakan di Taman Siswa pada tahun 1927. Kegiatan seni rupa ini didorong oleh Sudjojono, yang merupakan lulusan Taman Guru dan yang mengajar di Taman Siswa. Hampir semua karya dalam pameran tersebut berfokus pada kehidupan rakyat tanah jajahan yang miskin. Sangat berbeda dengan keindahan lukisan Mooi Indie. Estetika yang ditampilkan aliran Mooi Indie dianggap terlalu romantis dan menutup mata terhadap realitas sosial yang kompleks di Indonesia saat itu.
Sejarah mencatat pameran seni rupa atau lukisan sudah ada sejak lama, sejak masa Hindia Belanda. Apakah ada pada zaman itu pameran lukisan yang dilarang atau lukisan yang dibredel oleh penguasa kolonial? Terlalu jauh surut ke belakang jika ingin mencari catatan atau sejarah tentang lukisan yang dibredel pada sebuah pameran masa itu.
Indonesia adalah negara dengan sejarah panjang tentang pergulatan politik dan sosial, telah menjadi ladang subur bagi seniman yang ingin menyuarakan kritik mereka. Namun, karya-karya ini sering kali harus berhadapan dengan batasan yang ditetapkan oleh otoritas negara atau kelompok tertentu.