Pilkada dan Air Bersih: Ratu Dewa Memetakan Masalah Air Bersih Palembang
Datanya, dari penelitian dalam 100 liter air sungai Musi terdapat 355 partikel mikroplastik. Jenis mikroplastik yang paling mendominasi adalah jenis fiber atau benang-benang yang mencapai 80 persen jenis mikroplastik lainnya adalah granula, fragmen dan filamen.
Dari pengambilan sampel air sungai Musi juga menunjukkan tingginya kadar logam berat Mangan dan Tembaga yang mencapai 0,2 ppm dan 0.06 ppm (standar tidak boleh lebih dari 0,03 ppm).
Penelitian itu juga menemukan yang telah terkontaminasi mikroplastik. Tercatat setidaknya empat jenis ikan yang dianalisis mengandung mikroplastik di dalam lambungnya, yakni ikan seluang (Rasbora daniconius), ikan lampam (Barbonymus schwanenfeldii), ikan sapil atau tembakan (Helostoma temminkii), dan ikan belanak (Mugil SP).
Dari hasil analisis di Laboratorium Mikroplastik Ecoton di Gresik, menunjukan bahwa kandungan mikroplastik di tiap ikan berbeda-beda. Untuk ikan seluang terkandung lima partikel mikroplastik (PM) per ekor, 7 PM per ekor ikan sapil, 10 PM per ekor lampam, dan 13-14 PM per ekor ikan belanak. Jenis mikroplastik yang ditemukan adalah fiber atau benang serat, filament, serta granula.
Menurut peneliti Lembaga Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), Prigi Arisandi, pencemaran mikroplastik di sungai Musi merupakan kadar tertinggi dibanding sungai-sungai lain di Pulau Sumatera. Mikroplastik di sungai Musi bisa dipastikan salah-satunya berasal dari sampah-sampah plastik yang terdampar di tepian sungai Musi.
“Dengan ini ditegaskan bahwa sungai Musi dalam kondisi kritis, atau darurat sampah plastik, sebab apabila dibiarkan akan mengancam kesehatan manusia, mengingat air sungai Musi digunakan sebagai bahan baku PDAM”, katanya.
Kebutuhan Air Masyarakat
Mengutip Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010, air bersih harus memenuhi parameter fisik, kimia, biologi, dan radioaktif agar aman dikonsumsi. Jadi air bersih adalah air yang memenuhi standar kualitas tertentu, yang bebas dari zat berbahaya, mikroorganisme patogen, dan senyawa kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia.