Home > Bisnis

Brand Kopi Sumsel Sepeninggal Agus Fatoni Ada Kopi Laut

Ada tidak adanya Agus Fatoni di Sumsel, bahwa faktanya Provinsi Sumsel adalah daerah produsen kopi terbesar di Indonesia, tetapi ironi, kopi yang dihasilkan tidak memiliki brand alias merek dagang.

Topik Sumsel tidak memiliki brand sudah didiskusikan sejak 2019. (FOTO: FB Doedy Aja)
Topik Sumsel tidak memiliki brand sudah didiskusikan sejak 2019. (FOTO: FB Doedy Aja)

Untuk brand Kopi Sumsel, baik kopi robusta, arabika atau liberika, kompleksitas rasanya dan aromanya seperti apa sehingga mampu menggoda cita rasa penikmat kopi? Atau sensasi dan pengalaman unik apa yang akan dirasakan para penikmat kopi, dan lain sebagainya. Ini juga harus menjadi perhatian dalam mempromosikan brand Kopi Sumsel pasca ditinggal penggagasnya, Agus Fatoni. Jadi tidak hanya sebatas seremonial, melalui even Pencatatan Rekor Muri “Minum Kopi di Pinggir Sungai Serentak Peserta Terbanyak”. Lalu setelah itu apa, mau apa, buat apa?

Kopi dalam bahasa latin coffea merupakan anggota keluarga KE Rubiaceae adalah sejenis minuman dari pengolahan biji dan pengekstarian biji dari tanaman kopi. Kopi identik dengan buah atau si biji kecil yang hitam dan pahit, memiliki daya tarik tersendiri, baik dari segi cita rasa dan juga peluang usaha dari budidaya dan juga memiliki nilai jual atau nilai ekonomi yang tinggi.

Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Dari aspek ekonomi, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk komoditi perkebunan setelah minyak kelapa sawit, karet dan kakao

Dengan menjadi produsen kopi terbesar di Indonesia, apakah otomatis brand Kopi Sumsel juga menjadi yang (terbesar) terkenal di Indonesia atau dunia. Untuk itu butuh waktu dan konsistensi dalam membangun brand image-nya.

Manfaat Brand

Jika hidup di masa lalu, banyak barang atau kopi dijual tanpa ada merek. Produsen dan perantara menjual produknya langsung ke konsumen tanpa identitas apa pun, tanpa merek. Sebaliknya, sekarang semua produk yang dipasarkan menggunakan merek, merek dagang atau brand.

Pakar pamasaran Philip Kotler dalam “Marketing Management: Analisis, Planning, Implementation, anda Control” (1994).menjelaskan bahwa pemberian merek pada suatu produk dapat memberikan beberapa keuntungan bagi penjual/ pembutannya. Antara lain : Merek mempermudah penjual dalam proses pesanan. Merek memberikan perlindungan formal bagi penjual/ pembuat dari pembajakan/ penjiplakan oleh pihak lain. Merek memberi kesempatan bagi penjual untuk menarik konsumen loyal. Mereka juga dapat mempermudah segmentasi pasar dan merek yang baik dapat membangun citra perusahaan.

× Image