Home > Bisnis

Brand Kopi Sumsel Sepeninggal Agus Fatoni Ada Kopi Laut

Ada tidak adanya Agus Fatoni di Sumsel, bahwa faktanya Provinsi Sumsel adalah daerah produsen kopi terbesar di Indonesia, tetapi ironi, kopi yang dihasilkan tidak memiliki brand alias merek dagang.

Agus Fatoni (kiri) saat menjabat Pj Gubernur Sumsel bersama Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati (kanan) saat meluncurkan brand Kopi Sumsel. (FOTO: Humas Pemprov Sumsel)
Agus Fatoni (kiri) saat menjabat Pj Gubernur Sumsel bersama Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati (kanan) saat meluncurkan brand Kopi Sumsel. (FOTO: Humas Pemprov Sumsel)

Di desa tersebut mereka dijamu Pakde Jamin seorang transmigran generasi pertama yang datang tahun 1981. Pakde Jamin menjamu dengan seduhan kopi laut. “Kopi Laut ini sebenarnya kopi jenis liberika. Rasanya sedikit asam namun kadang bau kacang, sayuran atau madu. Kopi ini cocok kami tanam di lahan gambut”, katanya.

Masyarakat setempat menyebut kopi laut ada juga yang memberi nama kopi rawang. “Rasanya akan semakin khas jika ditanam di lahan gambut Air Sugihan ini”, ujar Pakde.

Petani di Desa Bukit Batu yang sebagian besar adalah petani kepala sawit, namun menurut Pakde Jamin, sejak lima tahun terakhir kembali menanam kopi laut atau kopi rawang. “Rasa dan aromanya berbeda dengan kopi yang pernah kami nikmati. Mungkin dicari keliling ke semua kafe atau warung kopi di Palembang tidak akan dijumpai kopi yang aroma dan rasa seperti kopi laut. Ini bukan promosi”, kata Doedy yang juga wartawan senior di Sumsel.

“Saya mulai menanam kopi lagi sejak 5 tahun terakhir. Karena kopi laut ini mulai diminati lagi. Oleh sebab itu kami minta agar Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir juga mendukung penanaman kembali kopi laut di Air Sugihan ini”, ujar Pakde Jamin.

Ternyata kopi laut adalah jenis kopi liberika yang memiliki citra rasa dan keunikan tersendiri, di Air Sugihan kopi ini karena tumbuh subur di lawan rawa gambut yang kerap dianggap sebagai tempat yang tidak ideal untuk pertanian. Rawa gambut menjadi ekosistem unik tempat tumbuh kopi liberika di atas lahan dengan kondisi tanah yang asam dan air yang melimpah, membuat rawa gambut menjadi lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jenis ini. Selama ini produksi kopi dari Sumsel didominasi jenis kopi robusta.

Kopi liberika (Coffea liberica Bull ex Hiern) adalah tanaman perkebunan yang cocok untuk dikembangkan pada lahan gambut. Berbeda dengan kopi arabika dan kopi robusta. Jika di Sumsel kopi liberika yang tumbuh du lahan gambut disebut Kopi Laut, karena memiliki cita rasa khas nangka, di beberapa daerah ada yang menyebutnya kopi nangka. Di beberapa daerah di Sumatera, kopi liberika telah menjadi komoditas unggulan seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi dan Kepulauan Meranti di Riau.

Sambil menanti promosi brand Kopi Sumsel mari kita nikmati dulu seduhan kopi laut dari Air Sugihan dengan cita rasanya yang khas. (maspril aries)

× Image