KINGDOMSRIWIJAYA, Bandarlampung – Dalam rangka perayaan Hari Buku Nasional dan 100 Hari Program Kerja Gubernur Lampung 2025 - 2029, Jumat malam, 23 Mei 2025, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meresmikan Nuwo Baca Zainal Abidin Pagaralam (ZAP) yang beralamat di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

Peresmian Nuwa Baca Zainal Abidin Pagaralam, yakni nama dari Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Provinsi Lampung ditandai dengan penekan tombol oleh Rahmat Mirzani bersama Sjachroedin ZP mantan Gubernur Lampung 2004–2014 yang juga putra ZAP, Syafariah Widianti ZP (putri pertama ZAP dan Rycko Menoza ZP (cucu ZAP).

Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, mengatakan, “Setiap daerah punya tokoh besar yang meninggalkan jejak, bukan hanya dalam catatan sejarah, tapi juga di hati rakyatnya. Bagi kami di Lampung, salah satu tokoh itu adalah Zainal Abidin Pagaralam”.

“Bagi saya pribadi, Zainal Abidin Pagaralam bukan hanya tokoh sejarah. Beliau adalah panutan, teladan, inspirasi. Keteladanan beliau mengajarkan bahwa jabatan hanyalah alat, yang utama adalah ketulusan untuk melayani. Saya ingin generasi muda Lampung, mulai SD, SMP, SMA, tahu siapa Zainal Abidin Pagaralam, tahu tentang pemikirannya”, ujarnya.

Nama Zainal Abidin Pagaralam untuk nama Perpustakaan Daerah Lambung dipilih berdasarkan masukan dari banyak lembaga pendidikan dan kebudayaan seperti universitas-universitas di Lampung, Akademi Lampung, Dewan Kesenian Lampung, Majelis Penyimbang Adat Lampung dan lain-lain.

Nama Zainal Abidin Pagaralam dipilih sebagai mengingat jasa-jasanya sebagai Bapak Perintis Pendidikan di Lampung. Zainal Abidin Pagaralam, yang seorang guru-cum-ambtenaar lulusan ELS, MULO, HIK dan MOSVIA ini, membangun banyak sekolah, termasuk Universitas Lampung (Unila) dan asrama-asrama pelajar di luar Lampung.

Ia juga mendirikan beberapa sekolah, diantaranya, SDN 2 (Teladan) Rawa Laut, SMPN 1 Kotabumi, SMAN 1 Tanjung Karang, SMA Arjuna, SGTK, SKP, dan SMEA Tanjung Karang. Saat membangun SMPN1 Kotabumi, Zainal Abidin Pagaralam yang menjabat bupati Lampung Utara, sempat bekerja merangkap sebagai guru di sekolah.