Agus Fatoni Berkunjung ke Museum dan Berfoto dengan Uang Kertas Rp10.000
Menurut Philip Kotler (1998), tidak semua pengunjung museum merupakan wisatawan, namun pengunjung museum memiliki jalinan yang kuat dengan pariwisata. Hal ini terjadi sejak meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi museum bahkan di beberapa museum menempati porsi mayoritas. Museum adalah destinasi yang selalu menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dengan jumlah yang setiap tahun terus meningkat.
Berdasarkan data yang diolah The Art Newspaper, tahun 2022 kunjungan wisatawan ke museum telah pulih seiring dengan melandainya pandemi Covid-19. Ada 141 juta orang yang mengunjungi 100 museum terbaik di dunia. Jumlah itu lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan pada 2021. Angkanya pun melonjak tiga kali lipat jika dibandingkan ketika awal pandemi melanda dunia tahun 2020.
Pada tahun 2022 peringkat pertama museum yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Musée du Louvre atau Museum Louvre di Paris dengan pengunjung 7,73 juta orang pengunjung. Peringkat kedua Vatican Museums degan 5,08 juta kunjungan. Peringkat ketiga British Museum di London, Inggris yang didatangi 4,10 juta pengunjung.
Kemudian Museum Tate Modern juga di London dikunjungi 3,88 juta kunjungan, disusul National Museum of Korea yang mencatatkan 3,41 juta kunjungan. Ada Musée d'Orsay di Prancis dengan 3,27 juta kunjungan dan National Gallery of Art di Washington DC, Amerika Serikat yang mencatatkan 3,26 juta kunjungan. Pada peringkat kedelapan ada Metropolitan Museum of Art di New York dengan jumlah 3,21 juta kunjungan.
Kunjungan Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan mempromosikan kunjungannya ke museum, ini bisa menjadi langkah bagi pengelola museum untuk bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap museum. Ayo berkunjung ke museum dengan bermula dari mengubah persepsi terhadap citra museum yang membosankan para era digital ini.
Seperti disarankan P Van Mensch dalam “Museology and Management: Enemies or Friends” (2003), museum harus mampu mengembangkan konsep informasi dan komunikasi dari koleksi yang diinterpretasi sebagai ciri utama museum. (maspril aries)