Home > Budaya

Agus Fatoni Berkunjung ke Museum dan Berfoto dengan Uang Kertas Rp10.000

Berkunjung dan melihat koleksi museum, kita melihat sejarah, membaca sejarah dan melihat peninggalan masa lalu.
Agus Fatoni di Museum Negeri Balaputra Dewa dengan latar belakang rumah limas dan uang Rp10.000 di tangan. (FOTO: Humas Pemprov Sumsel)
Agus Fatoni di Museum Negeri Balaputra Dewa dengan latar belakang rumah limas dan uang Rp10.000 di tangan. (FOTO: Humas Pemprov Sumsel)

KINGDOMSRIWIJAYA – Siapa saja yang boleh berkunjung ke museum? Semua orang boleh datang ke museum, tak terkecuali seorang pejabat. Seperti Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni yang berkunjung ke Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa. Tak cukup satu museum, Fatoni juga mendatangi Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) di Palembang.

Dalam kunjungan tersebut, Agus Fatoni berkeliling melihat berbagai koleksi museum, juga berfoto dengan latar belakang rumah limas yang ada dalam komplek museum yang ada di Jalan Srijaya I. Rumah limas ini menjadi ikon museum dan menjadi area berfoto yang selalu menjadi pilihan mereka yang berkunjung ke museum tersebut.

Agus Fatoni juga berfoto di tempat itu dengan memegang selembar uang kertas pecahan Rp10.000. Pada lembar belakang uang kertas emisi 2005 tersebut, menampilkan foto rumah limas yang ada di Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa. Rumah limas adalah rumah adat atau tradisional di Sumsel.

Menurut Fatoni, dengan berkunjung dan melihat koleksi museum, kita melihat sejarah, membaca sejarah dan melihat peninggalan masa lalu. “Dari situ kita bisa melihat budaya, adat istiadat dan lain sebagainya. Museum ini sangat kaya informasi dan kaya ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya, jadi masyarakat termasuk anak-anak muda, generasi muda, silahkan datang ke museum ini”, katanya.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Sumsel juga menyampaikan gagasan membentuk tim pencarian peninggalan sejarah. “Kita akan bentuk tim mencari peninggalan-peninggalan sejarah, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Anggotanya. ahli dan pakar ada ahli sejarah, dan lainnya”.

Agus Fatoni juga mengimbau agar keberadaan benda sejarah di Sumsel harus dijaga, dirawat dan dilestarikan. “Museum-museum ini cukup bagus, banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil, banyak sekali informasi sejarah yang bisa kita ketahui, namun banyak juga masyarakat yang belum tahu kalau ada museum ini. Mari kita promosikan agar lebih dikenal masyarakat di luar Sumatera Selatan”, ujarnya.

× Image