Home > Lingkungan

Mereka Menyebutnya Galodo

Kabupaten Tanah Datar yang letaknya berada diantara dua Gunung Marapi dan Gunung Singgalang, merupakan wilayah yang berpotensi terkena bencana alam galodo.
Petugas menyelamatkan warga yang terdampak banjir bandang di Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad (12/5/2024). (FOTO : EPA-EFE/GIVO ALPUTRA)
Petugas menyelamatkan warga yang terdampak banjir bandang di Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad (12/5/2024). (FOTO : EPA-EFE/GIVO ALPUTRA)

KINGDOMSRIWIJAYA – Khairul Jasmi sastrawan Ranah Minang tahun 2005 menerbitkan buku kumpulan cerpen yang diberi judul “Surau” yang diterbitkan Republika Penerbit. Cerpen karya wartawan senior yang kini sebagai Pemimpin Redaksi Harian Singgalang menceritakan tentang galodo.

Salah satu penggalan dari cerpen berjudul “Surau”, Khairul Jasmi yang disapa KJ menuliskan, “Dulu ada, tapi sudah punah dilanyau banjir bandang, galodo. Surau terakhir di nagari kami ada 22 tahun silam, setelah itu yang ada hanya tapak surau yang kini sudah ditumbuhi ilalang, gulma busuk dan pepaya jantan. Surau memang bak pepaya jantan itu, bunganya lebat, tapi tak berbuah.Namun, kalau awak sakit, mulai dari akar sampai daunnya bisa dijadikan obat. Tapi siapa pula sekarang yang mau menjadikan pepaya jantan sebagai obat. Orang kini berobat ke Puskemas, meski obatnya asal jadi. Meski dokternya jarang ada di sana”.

Hari ini, pekan lalu beberapa daerah di Ranah Minang tengah dilanda galodo. Galodo datang melanda pada Sabtu malam (11/5) yang membuat warga bermukim di sekitar Gunung Marapi dan Gunung Singgalang terkejut.

Akibat galodo yang melanda beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) tersebut, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat menyebutkan jumlah korban yang tercatat sementara sampai Senin (13/5) berjumlah 55 orang, 36 meninggal dan sisanya masih dicari. Dampak lain dari galodo tersebut, ruas jalan antara Bukittinggi – Padang yang melintas Lembah Anai terkenal keelokannya, amblas diterjang luapan sungai Batang Anai yang mengalir di sisinya. Ruas jalan yang dibangun kolonial Belanda tahun 1922 ditutup.

Putusnya jalan di Lembah Anai tersebut menurut Khairul Jasmi pertama kali terjadi sejak dibangun tahun 1922 silam. “Dulu pernah rusak, tapi tidak amblas seperti sekarang”, katanya dari Padang.

Di Jakarta, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada konferensi pers Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat (Sumbar), Ahad (12/5) menjelaskan, banjir bandang di wilayah Sumbar itu sejatinya dipicu adanya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

× Image