Home > Bisnis

Tidak Lagi Internasional, Masih Ada Durian di Bandara SMB II

SK Menteri Pehubungan mengumumkan 17 bandara internasional di Indonesia. Dari 17 bandara tersebut tidak ada nama Bandara SMB II.

Pojok buah durian di Bandara SMB II. (FOTO: Maspril Aries)
Pojok buah durian di Bandara SMB II. (FOTO: Maspril Aries)

Adanya penerbangan internasional tersebut tidak terlepas pembangunan terminal baru Bandara SMB II pada masa Gubernur Sumsel Rosihan Arsyad (1998 – 2003) lalu diresmikan pada masa Gubernur Syahrial Oesman (2003 – 2008) oleh Ketua MPR Taufiq Kiemas. Juga saat itu Palembang atau SMB II menjadi embarkasi dan debarkasi penerbangan pesawat haji menuju Jeddah.

Alex Noerdin yang menjadi Gubernur Sumsel berikutnya (2008 – 2013 & 2013 – 2018) melanjut legacy dari para pendahulunya, tetap mempertahankan dan mengembangkan penerbangan internasional tersebut dengan menyelenggarakan berbagai even internasional diantaranya Sea Games XXVI (2011), Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 dan puncaknya Asian Games XVIII (2018) sehingga penerbangan rute internasional tersebut tetap ada.

Setelah itu memang tidak ada lagi penerbangan internasional sampai kemudian terbit SK Menteri Perhubungan KM 31 Tahun 2024 yang tidak lagi menetapkan penggunaan Bandara SMB II sebagai bandara internasional. Padahal sebelumnya, pada akhir Maret 2024 beberapa media massa nasional menulis berita "AP II Siap Buka Lagi Rute Internasional di Bandara SMB II” berita yang menulis judul “SMB II Palembang Menyatakan Siap Layani Penerbangan Internasional”. Sepekan setelah berita tersebut lahirlah SK Menteri Perhubungan tersebut.

Kabar gembira dari isi berita tersebut menyebutkan bahwa penerbangan rute internasional dari dan ke SMB II permintaan atau demand masyarakat cukup baik. Sebelum pandemi Covid 19 melanda, Bandara SMB II rata-rata melayani sekitar 250.000 penumpang per tahun.

Penerbangan internasional rute Palembang – Singapura dan Palembang – Kuala Lumpur atau penerbangan jemaah umrah langsung Palembang – Jeddah jelas akan menekan cost atau biaya pengguna angkutan udara jika mereka harus transit melalui Jakarta atau Bandara Soekarno-Hatta.

Di kolom komenter akun instagram @eenwierono seorang nitizen berkomentar “Kemunduran sedih bgt padahal dl enak bgt bolbal KL-SG lgsg dri PLM gak harus keluarin tiket mesti ke JKT dl”.

× Image