Tidak Lagi Internasional, Masih Ada Durian di Bandara SMB II
Kabar pembajakan pesawat itu sampai ke Jakarta, lalu tersiar luas bahwa pesawat Garuda Indonesia “Woyla” dalam penerbangan Jakarta – Medan dibajak. Pimpinan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sedang mengikut Rapimnas tahunan di Ambon, kecuali Pangkopkamtib Laksamana Soedomo yang ada di Jakarta.
Menteri Pertahanan saat itu Jenderal M. Jusuf meminta Asisten Intelijen Hankam merangkap Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), Letnan Jendral Benny Murdani kembali ke Jakarta.
Di Jakarta, Benny bersama Soedomo melapor kepada Presiden Soeharto di kediamannya di Jalan Cendana. Meminta izin untuk melaksanakan opsi militer. Presiden Soeharto merestuinya. Benny Murdani lalu menunjuk Letnan Kolonel Sintong Panjaitan saat itu komandan Grup IV/Sandiyudha, Kopassandha (sekarang Kopasus) menjadi komandan operasi.
Dengan operasi militer yang bernama “Operasi Woyla” pasukan Kopassandha pimpinan Letnan Kolonel Sintong Panjaitan akhir berhasil menumpas pembajakan pesawat Garuda Indonesia dan menewaskan lima orang pembajaknya, tiga pembajak tewas di tempat dan dua lainnya menderita luka berat kemudian tewas. Namun pembebasan tersebut juga ikut menewaskan kapten pilot Herman Rante dan seorang anggota Kopassandha Ahmad Kirang. Keduanya tewas tertembak.
Kisah pembajakan pesawat Garuda DC 9 tersebut bisa menjadi bagian catatan sejarah bahwa dulu sudah ada penerbangan “internasional” dari Palembang ke Lapangan Terbang Bayan Lepas di Penang, Malaysia dan Lapangan Terbang, Don Muang, Bangkok (Muang Thai/ Thailand) oleh pesawat reguler atau milik maskapai penerbangan bukan militer.
Legacy Para Gubernur
Pasca reformasi setelah dibangunnya terminal baru Lapangan Terbang Talang Betutu yang kemudian berganti nama menjadi Bandar Udara (Bandara) SMB II mulai ada penerbangan internasional menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia dan Bandara Changi, Singapura. Penerbangan masa itu dilayani maskapai diantaranya Silk Air dan Scoot Air rute Palembang – Singapura dan sebaliknya, serta Air Asia yang melayani penerbangan Palembang – Kuala Lumpur.