Home > Lingkungan

El Nino dan Ancaman Karhutla Masih Mengintai Indonesia

Tahun 2024 karhutla masih mengintai beberapa daerah di Indonesia khususnya provinsi yang langganan karhutla di Sumatera dan Kalimantan.

Menkopolhukam, Menteri LHK dan Mendagri pada Rakorsus Antisipasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2024. (FOTO: Humas Kementerian LHK)
Menkopolhukam, Menteri LHK dan Mendagri pada Rakorsus Antisipasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2024. (FOTO: Humas Kementerian LHK)

Penelitian Afid Nurkholis dan kawan-kawan juga menyatakan tentang adanya anomali iklim El Nino yang dibarengi dengan pengeringan lahan gambut dan pembakaran sengaja oleh manusia untuk membuka lahan memicu terjadinya karhutla yang masif. Karhutla tahun 1997 jauh lebih parah dilihat dari luasan areal terbakar, korban jiwa, dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan.

Menurut Fachmi Rasyid dalam “Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan” (2014), kebakaran hutan dan lahan (kahutla) terjadi disebabkan oleh dua faktor utama yaitu faktor alami dan faktor kegiatan manusia yang tidak terkontrol.

Faktor alami antara lain oleh pengaruh El Nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan sehingga tanaman menjadi kering. Tanaman kering merupakan bahan bakar potensial jika terkena percikan api yang berasal dari batubara yang muncul dipermukaan ataupun dari pembakaran lainnya baik disengaja maupun tidak disengaja. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kebakaran bawah (ground fire) dan kebakaran permukaan (surface fire).

Faktor kegiatan manusia yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan antara lain adanya kegiatan pembuatan api unggun di dalam hutan, namun bara bekas api unggun tersebut tidak dipadamkan. Kegiatan pembukaan lahan dengan teknik tebang-tebas-bakar yang tidak terkontrol, biasa dilakukan oleh perusahaan HTI dan peladang berpindah ataupun menetap.

El Nino dan ancaman karhutla masih mengintai Indonesia, “Maka sebaiknya upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan lebih ditingkatkan lagi pada saat menjelang musim kemarau”, pesan Hikmatul Fadhila dalam “Analisis Kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia Tahun 2015–2017 Di Enam Provinsi Rawan Kebakaran” (2018).

Menurutnya, sistem peringatan dini bahaya kebakaran hutan dan lahan perlu diterapkan pada semua wilayah terutama kawasan yang rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan. “Proses penegakan hukum perlu diterapkan pada semua pihak yang terlibat dalam kejadian kebakaran hutan dan lahan”, tulisnya.

Ya El-Nino masih ada pada 2024. Pesan dari Menteri LHK Siti Nurbaya harus menjadi perhatian kita bersama. “Semua daerah senantiasa harus tetap siap siaga dan meningkatkan usahanya untuk melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kita terus bekerja nyata untuk Indonesia bebas karhutla”, katanya. (maspril aries)

× Image