Home > Lingkungan

El Nino dan Ancaman Karhutla Masih Mengintai Indonesia

Tahun 2024 karhutla masih mengintai beberapa daerah di Indonesia khususnya provinsi yang langganan karhutla di Sumatera dan Kalimantan.
Rakorsus Antisipasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2024. (FOTO: Humas Kementerian LHK)
Rakorsus Antisipasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2024. (FOTO: Humas Kementerian LHK)

KINGDOMSRIWIJAYA – Indonesia masih musim hujan, beberapa daerah dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Setelah musim hujan usai, datang musim kemarau. Tidak ada musim dingin, musim semi atau musim gugur di negeri ini. Saat musim kemarau, bukan banjir yang datang mengintai melainkan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang memicu kabut asap.

Tahun 2024 karhutla masih mengintai beberapa daerah di Indonesia khususnya provinsi yang langganan karhutla di Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera ada Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Provinsi Jambi dan Provinsi Riau ditambah beberapa provinsi tetangga lainnya. Di pulau Kalimantan, karhutla masih mengintai sekaligus mengancam Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan serta Provinsi Kalimantan Utara.

Pada Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) terkait Antisipasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2024 yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, di Kamis (14/3), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melaporkan, “Menurut BMKG tahun 2023 intensitas El Nino lebih kuat bila dibandingkan dengan El-Nino tahun 2019. Pantauan BMKG, bahwa El-Nino moderat masih bertahan di Maret 2024. Semua daerah senantiasa harus tetap siap siaga dan meningkatkan usahanya untuk melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kita terus bekerja nyata untuk Indonesia bebas karhutla”.

Menteri Siti Nurbaya memaparkan bahwa tahun 2023 luas karhutla menurunan kurang lebih 488.064,65 Ha atau sebesar 29,59 persen dibandingkan dengan tahun 2019. Kemudian El-Nino moderat masih bertahan di Maret 2024, indeks ENSO diprediksi turun secara gradual menuju netral pada April 2024, sementara itu IOD netral diprediksi terus bertahan pada semester I tahun 2024.

Demikian pula dengan perbandingan akumulasi hotspot tahun 2023 dan 2019, terdapat penurunan hotspot 15.961 titik (59,92 persen). Selain itu, emisi dari karhutla tahun 2023 sebesar 182.714.440 terdapat penurunan emisi sebesar 421.091.134 ton CO2e (69,74 persen).

× Image