Home > Budaya

Tembok-Tembok Kota adalah Buku Harian Kolektif tentang Siapa Kita

Mural, grafiti, dan vandalisme serupa sebagai intervensi visual di ruang publik, namun memiliki perbedaan fundamental.
Ilustrasi Seniman melukis Mural di sebuah gedung. (FOTO: AI)
Ilustrasi Seniman melukis Mural di sebuah gedung. (FOTO: AI)

KINGDOMSRIWIJAYA – Akhir pekan pertama di bulan September 2025 di Palembang menjadi “September Ceria” karena pada hari itu Wali Kota Palembang, Ratu Dewa meresmikan sebuah lomba kreativitas seni bagi anak muda dan pelaku seni di kota ini berkompetisi pada ajang bertajuk “Goresan Cindo Palembang Belagak”, untuk menggambar media luar ruang berupa mural dan grafiti.

Ada empat titik lokasi dinding atau tembok untuk menjadi kanvas menuangkan gagasan kreativitas dalam bentuk mural dan grafiti. Kanvas itu ada di dinding eks Rumak Makan Sari Bundo yang berada di Simpang Charitas, Kawasan Lapas Perempuan di Jalan Merdeka, KONI Sumatera Selatan (Sumsel) di Jalan Jendral Sudirman dan Simpang Lima DPRD Sumsel.

“Lomba ini diikuti 19 grup peserta khusus anak-anak muda Palembang yang memiliki potensi seni serta kreatifitas melalui goresan tangannya”, kata Ratu Dewa saat meresmikan lomba tersebut.

Menurut Wali Kota Palembang, lomba mural dan grafiti ini ini bertujuan mejadikan ruang ekspresi dan penyaluran hobi, mempercantik ruang publik dan mencegah vandalisme.

Memang sejak awal 2025, beberapa ruang publik dan fasilitas menjadi sasaran dari vandalisme yang merusak keindahan kota. Vandalisme di Palembang menyebar dari pusat kota sampai ke pinggiran ibu kota Provinsi Sumsel tersebut.

Terhadap aksi vandalisme tersebut Ratu Dewa mengingatkan, “Setelah kita salurkan dan kita fasilitasi, jika mereka masih mencoret-coret di tempat-tempat yang dilarang, saya sudah meminta dengan pihak Polisi Pamong Praja berkoordinasi dengan Polrestabes Palembang, maka mohon maaf, siap-siap akan ditindak tegas”, katanya.

Ke depan, Ratu Dewa menginginkan tempat-tempat tertentu di sudut-sudut kota Palembang akan dihiasi dengan mural dan grafiti dengan pesan sebagai sarana edukasi untuk masyarakat Palembang.

× Image