Home > Literasi

Belajar Jurnalisme Data dengan Apriyadi

Menurut Apriyadi, persoalan kemiskinan dan tata kelola data di Kabupaten Muba menjadi perhatian seriusnya sebagai kepala daerah.

Apriyadi memaparkan tentang data statistik untuk penanggulangan kemiskinan. (FOTO: Dinkominfo Muba)
Apriyadi memaparkan tentang data statistik untuk penanggulangan kemiskinan. (FOTO: Dinkominfo Muba)

Sementara itu menurut Paul Bradshaw, pakar jurnalisme online dari Birmingham City University, secara ringkas, jurnalisme data adalah jurnalisme yang dikerjakan dengan kumpulan data-data, jurnalisme data dapat diartikan sebagai kumpulan fakta maupun data yang dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan analisis, penggambaran suatu informasi, dan pembuatan berita.

Dalam pemberitaannya jurnalisme data menampilkan news story atau cerita bersumber dari data yang luas dan beragam, jurnalisme data memadukan informasi yang berasal dari pemerintah, kepolisian, catatan-catatan sipil, hingga dokumen publik, seperti yang telah dilakukan oleh Adrian Holovaty dalam Chicago Crime.

Secara sederhana, jurnalisme yang menggabungkan antara disiplin Ilmu Jurnalistik, Statistik, Desain Grafis, dan Big Data.

Mengutip M Knight dalam “Data Journalism in the UK: a preliminary analysis of form and content’, Journal of Media Practice” (2015), praktik jurnalisme data dikaitkan dengan perubahan teknologi, salah satunya meningkatnya akses terhadap sumber dan arsip elektronik. Jurnalisme data merupakan hasil dari berkembangnya teknologi dan internet.

Bagaimana praktik jurnalisme data tersebut? Aditya Rizki menjawab, “Saya kira kasus Berkas Panama dan film Spotlight adalah dua contoh paling gamblang guna menggambarkan secara konkret mengenai jurnalisme data”.

Jurnalisme data yang pernah dilakukan, media mainstream di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai tantangan dan kompetensi wartawan atau pengetahuan wartawan terhadap adopsi jurnalisme data yang masih kurang maksimal di Indonesia. Penerapan jurnalisme berbasis data membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan kelembagaan.

Seorang jurnalis data dari La Nacion – Kostarika, Hassel Fallas mengatakan, “Sekali belajar jurnalisme data, harus berkomitmen untuk terus belajar. Bahkan sekalipun sudah mampu dan paham atas teknik, perangkat dan metode dalam menganalisis dan memvisualkan data. Selalu ada tantangan di depan: set data lebih besar, aplikasi baru perlu diuji, dan teknik-teknik baru menerapkan pendekatan berbeda—yang fungsinya menumbuhkan partisipasi dari orang-orang yang menjadikan cerita mu penting”. (maspril aries)

× Image