Home > News

Agus Fatoni, ada Bandara di Batas Sumsel - Lampung

Kini Lanud militer tersebut telah menjadi bandar udara atau lapangan udara sipil dengan nama Bandar Udara (Bandara) Gatot Subroto.

Menhub Budi Karya Sumadi dan KSAD Andika Perkasa pada peresmian penerbangan komersil di bandara Gatot Subroto pada 6 April 2019. (FOTO: https://dephub.go.id/)

Menurut Menhub saat itu, kehadiran Bandara Gatot Subroto dapat mendukung percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, sejalan dengan tersedianya transportasi udara dari dan ke Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung serta kabupaten lainnya yang ada di Sumatera Selatan.

Budi menjelaskan Kabupaten Way Kanan di Lampung dan Kabupaten OKU Timur di Sumsel adalah daerah-daerah yang luar biasa. Bandara Gatot Subroto meng-capture kurang lebih tujuh kabupaten yang berada di daerah perbatasan Sumsel dan Lampung.

“Atas arahan Presiden, bandara ini panjang landasannya akan menjadi 2.400 meter supaya pesawat boeing 737 bisa mendarat. Bandara ini akan diperbesar, kemudian kita juga akan membuat kargonya lebih bagus”, kata Menhub.

Bandara Gatot Subroto saat ini memiliki fasilitas dengan landasan pacu (runway) sepanjang 2.100 m x 40 m, taxi way 100 m x 30 m, apron 200 m x 100 m dan terminal penumpang memiliki luas 300 m².

Menurut Budi Karya Sumadi yang kelahiran Palembang, melalui kerjasama pemanfataan bandara ini, diharapkan mampu meningkatkan sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi untuk mengoptimalkan sumber daya sehingga operasional penerbangan terselenggara dengan baik.

Anggaran Bandara

Kini pada awal 2024 dua pemerintah provinsi, Sumsel dan Lampung bersepakat mengaktifkan Bandara Gatot Subroto sebagai bandara komersil. Pada Jumat, 5 Januari 2024 telah digelar “Rapat Tindak Lanjut Terkait Pembahasan Pengoperasian dan Penganggaran Bandara Gatot Subroto” di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.

× Image