Dari Saburai 'Negarabatin' Jadi Nomine Penghargaan Sastra 2022
Udo Z Karzi atau Zulkarnain Zubairi satrawan kelahiran Liwa, Lampung Barat 12 Juni 1970 . Kuliah ndan lulus dari jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip 1996. Berlatar belakang sebagai aktivis pers mahasiswa, Udo pun menjajal dunia jurnalistik dengan bergabung diantara di Harian Lampung Post surat kabar terbesar di Lampung pada masanya. Tak lagi bergabung di media massa Udo pun mendirikan penerbit buku bernama LaBRAK.
Yang menarik dari penulis ini, Udo adalah pemberi warna lain dari sastra atau tradisi penulisan puisi berbahasa lokal, yaitu bahasa Lampung. Ia pun menerbitkan buku kumpulan puisi berbahasa Lampung berjudul “Mak Dawah Mak Dibingi” pada 2007 dan buku ini diganjar penghargaan Hadiah Sastra Rancage 2008
Selama pandemi Covid-19 juga Udo rajin berkontribusi menyumbangkjan tulisannya untuk menulis buku bersama atau keroyokan. Ada beberapa buku yang memuat tulisan selama masa pagebluk sejak 2021. “Ada saja undangan yang mengajak menulis bersama untuk beragam genre buku,” katanya.
Deretan daftar judul buku yang telah ditulisnya bareng penulis lain semasa dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia diantaranya buku berjudul “Kemanusiaan pada Masa Wabah Corona: Renungan 110 Penulis” yang diselenggarakan Satupena dengan editor Nasir Tamara. Buku ini terbitan Balai Pustaka, Mei 2020,” ujarnya.
Kemudian Udo yang juga penyintas Covid-19 berinisiatif menerbitkan buku sendiri yang ditulis secara keroyokan. Buku tersebut berjudul “Mencari Lampung dalam Senyapnya Jalan Budaya” yang sekaligus buku memperingati usianya yang ke 50 tahun. Buku ini diterbitkan Pustaka LaBRAK pada Juni 2020. Juga ikut menulis dalam dalam buku “Demokrasi di Era Digital” dengan editor Nasir Tamara, penerbit Pustaka Obor 2021.
Buku lain yang memuat karya Udo Z Karzi diantaranya “Bersama Aksi Swadaya Menulis dari Rumah” yang diprakarasi penerbit Kosa Kata Kita. Kemudian berpartisipasi menulis dalam buku antologi: “Ayahku Jagoan” (Februari 2021), “Anakku Permataku” (Juni 2021), “Guruku Inspirasiku” (September 2021), “Hidup Berdamai dengan Corona” (November 2021), dan Autobiografi Mini: “Kisah-Kisah Hidupku” Volume 7 (Maret 2022).
Udo Z Karzi juga menyumbangkan puisi untuk buku “76 Penyair Membaca Indonesia” yang diterbitkan Teras Budaya Jakarta dan Taman Inspirasi Sastra Indonesia, Juli 2021, buku “93 Penyair Membaca Ibu, Antologi Bersama” Seri ke-2 Penyair Membaca Indonesia (Teras Budaya dan TISI, November 2021),
Buku terbaru dimana Udo menjadi penulis, editor sekaligus penerbit adalah “Romantika di Kampus Oranye: Dinamika FISIP Universitas Lampung dari Kisah Alumni” yang diterbitkan Pustaka LaBRAK dan IKA FISIP Unila, Maret 2022.
Pada masa pandemi Udo Z Karzi juga menerjemahkan puisi-puisi Edy Samudra Kertagama ke bahasa Lampung dengan judul “Bahasa Ibuku Bahasa Darahku” sebuah Antologi Bersama Dwibahasa. Seri pertama yang diterbitkan Teras Budaya dan Taman Inspirasi Sastra Indonesia, Februari 2022). Dan berhasil menyusun sekaligus menerbitkan sebuah buku dokumentasi karya para penulis sastra Lampung berjudul “Jejak-jejak Literer: Bibliografi Sastra Lampung 1960-2020” penerbit Pustaka LaBRAK, Februari 2021.
Udo Z. Karzi juga menulis sekaligus editor dalam buku “Etos Kita, Moralitas Kaum Intelektual” (2002), buku “Teknokra, Jejak Langkah Pers Mahasiswa” (2010). Kedua buku ini menghimpun karya aktivis pers mahasiswa Teknokra lintas generasi atau angkatan. Buku lain yang ditulisnya sendiri adalah “Mamak Kenut, Orang Lampung Punya Celoteh” (2012), “Feodalisme Modern, Wacana Kritis tentang Lampung dan Kelampungan” (2013), “Tumi Mit Kota” (kumpulan cerpen bahasa Lampung bersama Elly Dharmawanti, 2013),
Ada juga buku berjudul “Dari Oedin ke Ridho: Kado 100 Hari Pemerintah M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri” (2014) sebagai editor. Buku “Menulis Asyik” (2014), editor buku “Rumah Berwarna Kunyit” (2015). “Ke Negarabatin Mamak Kenut Kembali” (2016), “Ngupi Pai: Sesobek Kecil Ulun Lampung” (2019), “Lunik-Lunik Cabi Lunik” (kumpulan cerpen, 2019), “Setiwang” (kumpulan sajak, 2020).
Lantas siapa yang akan jadi pemenangnya dari dari lima nomine pada Penghargaan Sastra 2022 yang akan diumumkan 28 Oktober 2022? Hanya Allah SWT dan dewan juri yang tahu siapa pemenangnya. (maspril aries)