Home > Literasi

Dinas Sejarah TNI AD Terbitkan Biografi Jendral TNI Susilo Bambang Yudhoyono Presiden dari Lembah Tidar

Pluralitas penulis biografi di Indonesia dengan peringkat teratas ditempati wartawan, kemudian sejarawan, cendekiawan dan terakhir dari berbagai ahli profesi dengan karakteristik tulisan mereka masing-masing.

Buku Biografi Presiden SBY. (FOTO: Maspril Aries)
Buku Biografi Presiden SBY. (FOTO: Maspril Aries)

Satu hal menarik, saat SBY menjabat Pangdam menabukan siaran pers atau press release untuk pembuatan berita. Hampir setiap kegiatan wartawan meminta atau wawancara langsung, dan SBY senantiasa selalu menjawab pertanyaan wartawan. Wartawan pun merasa puas dengan mendapat keterangan langsung dari jendral bintang dua tersebut.

Yang menarik dalam buku ini, menulis dengan tuntas tentang SBY menjadi khatib pada Hari Idul Fitri 1997 di Masjid Agung Palembang. Di halaman 179 tertulis, “Suatu ketika Gubernur Sumatera Selatan Ramli Hasan Basri meminta kesedian Mayjen TNI Susilo Bambang Yudhono

Menjadi khatib Idul Fitri 1997. Saat ada surat permintaan dari Gubernur Sumsel, langsung menerima permintaan tersebut. Esok harinya, berita utama surat kabar Harian Sriwijaya Post dan Sumatera Ekspres menulis berita berjudul Pangdam II/Swj akan Jadi Khatib Idul Fitri”.

Gubernur Ramli Hasan Basri pun mengucapkan “kagum” kepada SBY karena selama dirinya menjabat Gubernur Sumsel selama 10 tahun, ada delapan kali pergantian Pangdam II/ Sriwijaya, dan saat diminta menjadi khatib selalu ditolak dengan halus.

Pada bagian akhir atau penutup dari biografi Susilo Bambang Yudhoyono ini, tim dari Dinas Sejarah TNI AD mengutip teori Arnold J Toynbee tentang Challenge and Respon (Tantangan dan Jawaban).

Perjalanan panjang hidup seorang Jendral TNI Purn Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono yang penuh dinamika dan pasang surut memberikan isyarat kepada kita tentang kebenaran teori Arnold J Toynbee. Teori ini menyebutkan, setiap gerakan sejarah timbul karena ada rangsangan, sehingga akan muncul reaksi yang melahirkan perubahan.

Dalam hal ini, tantangan yang terjadi pada diri seorang SBY ternyata diresponinya secara positif, sehingga tidak pernah menyebabkan dirinya menjadi patah semangat, patah arang, pesimisme, “layu sebelum berkembang” dan “kalah sebelum laga” menghadapi segala permasalahan yang menimpa dirinya.

Buku biografi ini memiliki kandungan nilai dan arti penting dalam berbagai aspek kehidupan SBY, sehingga buku ini bisa memberi inspirasi kepada para pembacanya.

Selamat membaca buku biografi “Jendral TNI Susilo Bambang Yudhoyono Presiden dari Lembah Tidar”. (maspril aries)

× Image