100 Tahun AA Navis: Lima Tahun Mengirim Cerpen Selalu Ditolak
Romain Bertrand yang menjadi pemandu gelar wicara menyampaikan bahawa AA Navis sebagai seorang figur penting yang membawa pengaruh besar dalam sastra Indonesia modern. “Navis dengan tajam menyingkap dinamika kehidupan desa dan menyuarakan isu-isu sosial yang relevan hingga kini”, ujarnya.
Menurut Hilmar Farid, AA Navis yang masyhur sebagai pengarang “Robohnya Surau Kami” berhasil menjadi seorang penulis yang berani mengambil isu-isu sulit di tengah masyarakat pada era 1950-an. Tidak hanya berani, sastrawan asal Sumatera Barat itu juga memberikan kontribusi besar dalam membantu masyarakat memahami budaya Minangkabau secara lebih baik.
“Karya-karyanya bukan sekadar tulisan, melainkan cerminan dari pemikiran mendalam dan keberanian untuk menghadapi berbagai isu yang mungkin sulit diterima oleh masyarakat pada zamannya. Ia mampu menyuarakan suara-suara dari akar rumput dan menunjukkan bagaimana kehidupan lokal bisa menjadi refleksi dari isu-isu yang lebih besar”, kata Hilmar Farid.
Tahun 2024 menjadi momentum penting sosok penulis Indonesia yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengangkat sastra Indonesia ke panggung dunia. Keterlibatan UNESCO yang mendukung pengembangan seni dan sastra Indonesia menjadi salah satu faktor penting dalam memperkenalkan karya-karya AA Navis kepada khalayak global. UNESCO telah berkontribusi mempromosikan warisan sastra Indonesia.
Dalam buku berjudul “Memahami Cerpen-Cerpen AA Navis” yang diterbitkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1985 menyebutkan bahwa AA Navis adalah penulis yang kreatif, suka mengemukakan prinsip-prinsip hidup secara terus terang walaupun dirasa asing oleh orang lain.