Pupuk Sriwidjaja ini Legend: Sedang Bangun Pabrik Pusri III B
Teknologi Low Energy
Menurut Daconi, pabrik Pusri III B dibangun dengan teknologi low energy yang dapat membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan, kapasitas produksi Pabrik Pusri IIIB direncanakan sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.000 ton per tahun dan untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
“Alhamdulillah kegiatan konstruksi sudah memasuki tahap Pilling yang baru saja di mulai pada bulan Agustus 2024. Serta beberapa peralatan utama juga sedang dikerjakan fabrikasinya di workshop vendor”, ujarnya.
Dengan adanya pabrik Pusri III B ini, PT Pusri dapat meningkatkan efisiensi terutama dari sisi operasional. Hal ini akan erdampak pada penurunan harga pupuk, petani pun dapat membeli pupuk dengan harga yang terjangkau.
Dari sisi penggunaan energi, pabrik Pusri III B lebih efisien karena rasio energi untuk memproduksi urea yaitu sebesar 23,07 MMBTU/ton, sedangkan amonia 31,49 MMBTU/ton.
“Semoga pembangunan dapat berjalan lancar dan pabrik Pusri III-B dapat segera beroperasi”, kata Daconi.
Pada kunjungan tersebut, Wamen Sudaryono juga menyampaikan, pupuk yang berkualitas dan ketersediaan pupuk yang mencukupi dari pabrik modern dan efisien dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Apalagi saat ini pemerintah sudah menambah alokasi pupuk bersubsidi dari alokasi awal 2024 sebesar 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, serta memperbaiki sistem pengairan sawah tadah hujan dengan memberikan 64.000 pompa di seluruh Indonesia agar bisa tanam lebih dari satu kali dalam setahun”, ujarnya.
Untuk ketersedian pupuk tahun ini Sudaryono menjelaskan, “Kita sudah cek kemana-mana, jumlah pupuk (tahun 2204, red.) lebih besar dari tahun 2023. Ini relatif stabil, aman, bahkan banyak pupuk yang tersedia di pengecer tapi belum terserap. Ini menggembirakan”.