Home > Bisnis

Jeruk dari Air Talas

Tanaman jeruknya yang tengah berbuah akan panen pada bulan Juni atau Juli 2024 bisa menghasilkan buah buah jeruk sampai lima ton atau enam ton dari lahan seluas 500 meter.

Ketut Yarsa Dana (kedua dari kiri) pimpinan transmigran asal Buleleng Bali yang ikut porgram Transmigrasi PIR ke Sumatera Selatan tahun 1987. (FOTO: Swafoto D Oskandar)
Ketut Yarsa Dana (kedua dari kiri) pimpinan transmigran asal Buleleng Bali yang ikut porgram Transmigrasi PIR ke Sumatera Selatan tahun 1987. (FOTO: Swafoto D Oskandar)

Anggrek Dewata ini bukan jenis bunga anggrek yang dikembangkan, melainkan akronim dari “Agribisnis Penggerak (kembali) Desa Wisata”. Menurut Bonus S Yogasana Senior Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Air Talas adalah salah satu desa binaan dalam rangka pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Pertamina.

“Desa Air Talas menjadi salah satu lokasi program CSR dari PEP Limau Field yang bergerak di bidang pertanian, pada budi daya jeruk siam dan pengolahan jeruk menjadi berbagai produk makanan dan minuman. Di sini juga dikembangkan inovasi pengendalian hama CPD yang menyerang tanaman jeruk para petani dengan menggunakan fungisida trichoderma”, katanya.

Program Anggrek Dewata salah satu kegiatannya adalah “Bude Arta Maju” (Ibu-ibu Desa Air Talas Mengelola Jeruk). Dengan Bude Arta Maju” para ibu-ibu-ibu Desa Air Talas dilatih membuat olahan produk turunan jeruk. Dari buah jeruk dari desa ini telah diproduksi kue pie jeruk, selai jeruk, sirop jeruk, stick jeruk. Pertamina EP Field Limau juga memberikan pelatihan pemasaran dari produk olahan jeruk tersebut.

Melalui program Anggrek Dewata dari Pertamina mengawal pengembangan usaha pertanian jeruk di Air Talas dapat berkembang menjadi usaha yang berkelanjutan secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan.

Dari penelitian oleh Dedo Kevin Prayoga dan kawan-kawan berjudul “Inklusifitas Perempuan Transmigrasi” (2023) menyimpulkan, program Anggrek Dewata telah memberikan kontribusinya dalam inklusifitas perempuan transmigran di Desa Air Talas. Berbagai kegiatan yang dilakukan seperti pembentukan KWT (Kelompok Wanita Tani), pelatihan diversifikasi jeruk, pembangunan rumah produksi, sertifikasi P-IRT dan Halal, Pelatihan Social Market sebagai bentuk partisipasi perempuan di Desa Air Talas dalam meningkatkan perekonomian.

Kegiatan Anggrek Dewata juga melibatkan banyak stakeholder seperti Pemerintah Desa, Pertamina, INagri, Universitas, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Ketahanan Pangan, dan lain-lain. Seluruh stakeholder memiliki perannya dalam mendukung kegiatan perempuan transmigran yang ada di Desa Air Talas sehingga mampu bertahan dalam kondisi apapun. Usaha dan kemauan dari perempuan di Desa Air Talas menjadikan Desa Air Talas dengan keunikan penghasil sentra jeruk yang dikenal se-Kabupaten Muara Enim.

Melihat kiprah ibu-ibu dan warga Desa Air Talas, Camat Rambang Niru Fredy Febriansyah menyampaikan dukungannya. “Kehadiran Pertamina sangat mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan UMKM masyarakat. Salah satunya di Desa Air Talas dengan program Anggrek Dewata”, katanya. (maspril aries)

× Image