Pakde Jamin Transmigran Generasi Pertama di Air Sugihan
KINGDOMSRIWIJAYA – Perjalanan menuju Air Sugihan salah satu kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) ditempuh dengan perjalanan menggunakan moda transportasi air atau sungai.
Perjalanan kali ini adalah perjalanan bersama tim kajian Puskass (Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan), terdiri dari Dedi Irwanto (dosen Universitas Sriwijaya), Vebri Al-Lintani (budayawan Sumsel), Ali Goik (penggiat dan aktivis lingkungan Sumsel), Kemas Ari Panji (dosen UIN Raden Fatah dan Youtuber Mang Dayat bermula dari Dermaga Sungai Batang menuju Desa Bukit Batu.
Sepanjang perjalanan menggunakan ketek (kapal kecil untuk transportasi air di Sumsel), sejauh mata memandang yang terlihat adalah hamparan perkebunan kelapa sawit milik perusahaan swasta. Sambil membayangkan masa lampau, kawasan tersebut pada masa lalu adalah wilayah hutan tropis pada masa sistem pemerintahan marga masuk dalam Marga Tulung Selapan, Kabupaten OKI.
Terbayang pada masa kekuasaan Kesultanan Palembang hingga masa kolonial dan Orde Lama, wilayah Air Sugihan merupakan hutan tropis yang sangat lebat. Hutan tropis yang kaya dengan tanaman pohon kayu meranti, terentang, pulai, ramin dan sebagainya. Semua itu sudah tidak ada yang tersisa hamparan perkebunan kelapa sawit.
Hanya tanah merah tempat tapak kaki tim Puskass menjejak di lokasi yang desa transmigrasi bernama Desa Bukit Batu. Di sini tim mendapat cerita dari penduduk setempat. Sejak tahun 1970-an atau masa masa awal Orde Baru (Orba) berkuasa hutan alam telah dibabat, tahun 1978 pembalakan hanya menyisakan sekitar 37 persen dari luas hutan di situ.
Pembalakan kemudian makin menjadi, seiring dihapusnya sistem pemerintahan marga di Sumatera Selatan. Dalam kurun waktu 1980-1985 hutan tropis yang tersisa dibabat hingga tinggal 17 persen. Lalu dalam kurun, 1986-1992, ketika ada pelarangan illegal logging, hutan Air Sugihan tetap dibabat hingga hanya tersisa 6 persen. Dan benar-benar habis dalam kurun 1992-1997.
Siang menjelang sore, Tim Puskass menemui Pakde Jamin tokoh awal transmigrasi atau generasi pertama transmigrasi yang di kirim ke Air Sugihan. Usianya menjelang 70 tahun namun fisik dan perawakannya sehat, gagah dengan nada bicara yang jelas.