Home > Literasi

Hari Kemerdekan Pers Sedunia dan Jurnalis Perempuan (Selamat Jalan Nurseri)

Jurnalis perempuan adalah sebutan bagi perempuan yang melakukan pekerjaan jurnalisme dan memilih profesi jurnalis. Mereka menerjunkan dirinya pada bidang profesi yang didominasi laki.

Almarhumah Nurseri Marwah. (FOTO: Sumatera Ekpres.id)
Almarhumah Nurseri Marwah. (FOTO: Sumatera Ekpres.id)

“Kalau jumpa, atau telpon telponan, selalu ngomongin tentang pimpinan daerah. Jadi kalau udah ngobrol jadi seru, selalu ingin punya pemimpin daerah yang hebat. Selamat jalan teman, surgalah tempatmu, Alfatihah”, tulis Aina.

Sementara Weny menimpali. “Nurseri yang pekerja keras, tangguh, asertif sekaligus luwes. Kita kehilangan jurnalis perempuan dan juga figur ibu dan istri yang perfect. Selamat jalan adek ku!”

Di Sumsel tidak banyak jurnalis perempuan yang memulai karir dari bawah lalu memimpin rekan-rekannya yang didominasi jurnalis laki-laki. Di antara yang sedikit itu, ada Weny Ramdiastuti yang juga memulai karir dari reporter mengakhiri tugas jurnalistiknya di Harian Sriwijaya Post sebagai pemimpin redaksi. Sekarang dia menjadi host pada kanal Podcast Tamu Weny.

Kemudian ada Aina Rumiyati Aziz jurnalis perempuan yang juga memulai karirnya sebagai koresponden Majalah Tempo pada tahun 1990 pada Pusat Liputan Palembang, kemudian menjadi jurnalis di Majalah Forum Keadilan lalu mendapat amanah sebagai Kepala Biro Koran Sindo Palembang dan sebelum purna bakti dari perusahaan MNC Grup sempat menjadi jurnalis pada Majalah Sindo Weekly. Kini berkiprah sebagai seorang advokat yang banyak mendampingi warga tidak mampu yang bermasalah dengan hukum.

Jika Nurseri, Weny dan Aina adalah jurnalis perempuan yang berkiprah pada media cetak dan online, ada satu jurnalis perempuan senior yang berkiprah pada media elektronik yaitu televisi. Jurnalis perempuan tersebut Eflianty Analisa yang juga memulai karirnya sebagai reporter pada TVRI Palembang. Sejak 18 Agutus 2023 mendapat promosi sebagai Kepala LPP TVRI Stasiun Sumatera Selatan.

Regenerasi pada komunitas jurnalis perempuan di Sumsel terus berlanjut, banyak hadir jurnalis perempuan generasi berikutnya. Ada dua diantaranya yang memiliki bakat dan kemampuan jurnalistik menonjol di bawah generasi Weny, Aina, Nurseri dan Eflianty, yaitu Dinda Wulandari dan Dolly Rosana. Dinda adalah jurnalis pada Harian Bisnis Indonesia Biro Sumsel dan Dolly adalah jurnalis pada kantor berita Antara Biro Sumsel.

× Image