Home > Bisnis

Menekan Kemiskinan Melalui Reformasi Program dan Memperkuat Komitmen

Program bantuan sosial kepada masyarakat yang tergolong miskin, pola dan bentuk program-nya harus diubah, harus diperbarui, harus direformasi.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni memantau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Lubuklinggau. (FOTO: Humas Pemprov Sumsel)
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni memantau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Lubuklinggau. (FOTO: Humas Pemprov Sumsel)

Langkah lain

Bila ditelusuri, salah satu faktor yang mendorong kemiskinan tersebut adalah terus melonjaknya harga-harga barang kebutuhan pokok atau kebutuhan pangan masyarakat. Dengan terus meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok atau kebutuhan pangan tersebut, sehingga disinyalir hampir separuh penduduk negeri ini tergolong penduduk miskin, miskin ektrem, miskin, nyaris miskin dan rentan miskin. (kompas.com).

Kenaikan harga-harga tersebut akan mendorong angka inflasi terus meningkat. Untuk itu, langkah mengendalikan inflasi atau menekan inflasi agar tidak terus meningkat mutlak harus dilakukan.

Walaupun lebaran sudah berlalu hampir satu bulan, namun harga-harga barang kebutuhan pokok atau harga pangan, terutama untuk beberapa produk pangan masih mengalami kenaikan, walaupun ada penurunan, namun belum signifikan dan konsumen masih merasa berat dengan adanya kenaikan harga tersbut.

Kenaikan harga pangan, terlebih beras saat ini masih berfluktuatif dan cendrung tinggi. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menuturkan bahwa harga beras belum turun ke level tahun lalu.

Dalam rangka menahan kenaikan harga beras, beberapa bulan belakangan ini Bulog telah melakukan impor beberapa kali, untuk mencukupi kebutuhan akan beras dalam negeri.

Bila dicermati, berdasarkan pengalaman, kenaikan harga pangan termasuk beras, biasanya tidak serta merta akan mengalami penurunan, bahkan cenderung bertahan (rigit). Dengan demikian kenaikan harga pangan akan terus mendongkrak angka inflasi Indonesia. Berdasarkan data BPS, Inflasi Indonesia secara month to month (m-to-m) pada bulan Januari 2024 sebesar 0,04 persen, kemudian pada bulan Pebruari 2024 naik menjadi 0,37 persen.

Kenaikan harga pangan dan harga kebutuhan barang lainnya lebih dahulu sudah naik, seperti harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang pengaruhnya sangat dahsyat mendongkrak angka inflasi.

× Image