Sekura: Sebuah Pesta Rakyat dari Lampung (Hanya ada Pada Idul Fitri)
Sehingga dalam kejadian-kejadian penting perorangan seperti, lahir, dewasa, kawin, dan mati, atau acara-acara ritus serupa selalu terdapat unsur-unsur seni musik, tari, sastra, seni rupa, dan sebagainya. Akibatnya ekpsresi seni yang berdasarkan harmoni, keindahan, dan keseimbangan pada seni tari, musik dan yang lainnya itu selalu terdapat cerminan norma-norma nilai luhur dan religi yang ada dalam mayarakat.
Acara perayaan sebuah perkawinan di Lampung misalnya kita temukan acara “ngigel”, yang merupakan bagian dari proses adat perkawinan. Tetapi di situ pula kita temukan keindahan, siger yang indah keemasan, kain tapis yang indah menawan, dan gerak tari gadis-gadis yang anggun. Sebuah ungkapan nilai-nilai msyarakat yang tinggi.
Ungkapan nilai ini adalah perwujudan rasa syukur sehabis panen, sehabis menyelesaikan bulan puasa seperti yang banyak kita kenal di pelosok tanah air yang umumnya dilakukan dalam bentuk pesta rakyat.
Kegiatan pesta rakyat Sekura berasal dari masyarakat adat Saibatin, terutama yang berasal dari Skala Beghak dan Teluk Semangka di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus (dulu Kabupaten Lampung Selatan). Sekura merupakan kegiatan pesta rakyat yang diselenggarakan setelah menyelesaikan ibadah puasa dan memasuki bulan Syawal dengan berbagai kegiatan yang diikuti seluruh lapisan masyarakat setempat.
Pesta rakyat Sekura ini merupakan kegiatan adat budaya yang menarik dan mencerminkan nilai-nilai seni kreatif. Salah satu ciri yang menarik dari pesta Sekura ini adalah pemakaian topeng sebagai pengikat busana yang khas.
Baca juga: https://kingdomsriwijaya.id/posts/125729/hanya-pada-bulan-syawal-ada-sekura-di-lambar
Museum Lampung “Ruwa Jurai” pernah melakukan studi terhadap pesta Sekura ini. Dari 57 buah topeng Lampung yang dikoleksi, terdapat 21 buah topeng khas untuk pesta Sekura yang berasal dari Kecamatan Belalau, Lampung Barat. Kemudian Unit Kegiatan Mahasiswa (UKMBS) Universistas Lampung dan beberapa sanggar seni di Lampung juga telah berusaha untuk mengangkat kembali kesenian rakyat ini.
Pesta topeng Sekura atau sering disebut “Sekuraan” pesrta rakyat yang secara tradisi diselenggarakan dalam merayakan lebaran, hari raya Idul Fitri. Juga menjadi media silaturahmi antara famili dan anak saudara satu kampung dengan kampung lainnya.