Home > Literasi

Alquran Cetak Pertama di Indonesia dan Asia Tenggara Dicetak di Kampung 3 Ulu

Alquran pertama di Nusantara tersebut selesai dicetak pada 21 Ramadan 1264 Hijriyah yang bertepatan dengan 21 Agustus 1848.

Poster Hari Buku Palembang. (FOTO: Fb @Ahmad Subhan)
Poster Hari Buku Palembang. (FOTO: Fb @Ahmad Subhan)

Subhan menegaskan, inilah landasan berpikir memilih tanggal selesainya pencetakan Alquran di Palembang pada 21 Agustus sebagai momentum Hari Buku Palembang.

“Jika ada yang menduga bahwa buku ini merupakan bagian dari kampanye penetapan Hari Buku Palembang. Ya, penulis secara terbuka mengakuinya”, ujar Subhan yang juga menjalani pendidikan di UIN Sunan Kalijaga, Yogjakarta.

Sementara mengenai isi buku Percetakan Al-Qur’an Palembang 1848: Percetakan Muslim Pertama di Nusantara, menurut Subhan ada beberapa aspek yang melatarbelakangi kemunculan Percetakan Kemas Muhammad Azhari yang mencetak Alquran menggunakan alat cetak batu atau litografi di Palembang pada tahun 1848.

Ahmad Subhan yang kerap menyebut dirinya Pustakawan Partikelir dalam buku setebal 110 halaman ini memaparkan narasi jejak-jejak keberaksaraan di kota pinggiran Sungai Musi ini pada era Kedatuan Sriwijaya, Kesultanan Palembang, hingga masa Hindia Belanda.

“Tonggak-tonggak sejarah itu menjadi latar kemunculan Percetakan Kemas Muhammad Azhari sebagai percetakan muslim pertama di Nusantara”, kata Subhan yang menempuh pendidikan di Ilmu Perpustakaan & Informasi dari Universitas Gajah Mada (UGM).

Subhan mengharapkan kehadiran buku yang ditulisnya dapat memperluas cakrawala pengetahuan tentang sejarah percetakan di Kota Palembang, sekaligus untuk memantik kajian-kajian baru mengenai sejarah keberaksaraan di kota tertua di Indonesia ini.

Subhan mengharapkan kehadiran buku yang ditulisnya dapat memperluas cakrawala pengetahuan tentang sejarah percetakan di Kota Palembang, sekaligus untuk memantik kajian-kajian baru mengenai sejarah keberaksaraan di kota tertua di Indonesia ini.

Dalam buku ini menguraikan secara historis tentang Palembang menjadi tempat pencetakan Alquran yang pertama secara regional Asia Tenggara. Dari perspektif kalangan muslim, Palembang adalah kota yang penting di kawasan Asia Tenggara pada abad ke-19.

Pada paruh kedua abad ke-19, Palembang disebut-sebut sebagai kawasan pemukiman komunitas Arab terbesar di Asia Tenggara. Palembang juga memiliki jamaah haji yang besar sehingga membuka peluang bagi Azhari menjadi pendamping jamaah haji asal Palembang. Sehingga Azhari memiliki kesempatan untuk mengakses pengetahuan tentang dunia percetakan di berbagai kawasan, khususnya di India dan Singapura, sesuai jalur pelayaran pulang-pergi ibadah haji.

× Image