Hibah 60 Artefak Sriwijaya dari Pensiunan KPPN untuk FKIP Unsri
Tahun 1994 hingga 1998 Ibrahim mendapat mutasi tugas ke Lubuklinggau. Sehingga usaha untuk megumpulkan koleksi artefak dihentikan sementara.
“Baru tahun 1999 saya dipindahkan kembali ke Palembang. Sejak saat itu saya mencari dan mengumpulkan lagi berbagai artefak Sriwijaya” ujarnya.
Ibrahim mengakui, para penyelam yang dulu dikenalnya sudah bersepuh dan ada yang sudah meninggal sehingga ia kesulitan dalam mengoleksi. Juga tempat ia menampung berbagai koleksi tersebut sudah penuh.
“Saat saya sudah pensiun saya kebingungan untuk menyimpan barang-barang koleksi yang kumpulkan. Saya yakin artefak tersebut sangat berharga untuk pembelajaran sejarah di kalangan generasi muda”, katanya.
Kemudian sebanyak 400 koleksinya disumbangkan Ibrahim Saat ke Museum Negeri Sumatera Selatan. Dan kini 60 koleksi artefak dihibahkan ke Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri. “Biar mahasiswa bisa mengkajinya”, Kata Ibrahim Saad yang pernah menjabat kepala Subbag Umum KPPN Kementerian Keuangan Palembang sejak 2022.
Sementara itu Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unsri Hudaidah selain menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas hibah artefak masa Sriwijaya kepada Ibrahim Saad.
“Waktu penyusunan kurikulum Program Pendidikan Sejarah sesuai MBKM, memasukkan mata kuliah Pengolaan Laboratorium. Mata kuliah ini bertujuan agar berbagai sekolah di Sumatera Selatan, terutama di Kota Palembang. Kami sedikit miris, misal dari 22 SMAN yang ada di Kota Palembang. Tidak satupun yang memiliki laboratorium sejarah”, katanya.