Banjir Landa Kabupaten Mura, Muratara, Muba, Pali dan 8 Jembatan Gantung Putus
Banjir juga merendam 17 sekolah, diantaranya terdata SDN Biaro Baru, SDN 4 Bingin Teluk, SDN 1 Noman Baru, SDN 1 Karang Dapo, SDN Pantai, SDN 3 Muara Rupit, SDN 2 Maur, SDN Biaro Lamo, SDN 2 Karang anyar, SDN 1 Rantau Kadam, SDN 1 Lesung Batu, dan SDN Kertasari. Juga merendam SMPN Karang Anyar, SMPN Translok Pauh, SMPN Pulau Lebar, dan SMPN Pangkalan.
Juga ikut terendam 40 unit bangunan fasilitas kesehatan (faskes) yang terdiri dari sat Puskesmas, 10 Puskesmas Pembantu dan 29 Poliklinik Desa (Polindes).
Saat banjir datang melanda BPBD Muratara dan BPDP Mura bersama BPBD Provinsi Sumsel turun ke lokasi memantau banjir dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Muhammad Iqbal Alisyahbana, BPPD Sumsel bekerja sama dengan OPD (Organisasi Perangkat Dinas) terkait, seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan telah mendirikan dapur umum dan memberikan pelayanan kesehatan. “Kami juga mengirimkan petugas trauma healling. Jadi setiap kejadian bencana alam maupun non alam kita mengirimkan psikolog” katanya.
Banjir Pali dan Muba
Selain Kabupaten Mura dan Muratara, banjir juga melanda Kabupaten Pali dan Kabupaten Muba. Di Pali, jalan penghubung alternatif antara Pali dan Mura terendam, lalu lintas dialihkan. Lokasi banjir terparah di daerah ini melanda Dusun Tumpang Sari, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi.
Banjir akibat curah hujan yang tinggi juga memicu terjadinya banjir di Kabupaten Muba. Berdasarkan data BPBD Muba pada 10 Januari 202banjir melanda di lima kecamatan. Salah satunya terjadi di wilayah Kecamatan Sanga Desa mulai melanda di Desa Ulak Embacang. Akibatanya ada 150 kepala keluarga dan tiga sekolah terdampak banjir.