Ada Vandalisme di Hulu Migas, Medco Jadi Korban, Lingkungan Tercemar
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Yunianto menyayangkan perbuatan penggesekan oleh oknum tak bertanggung jawab pada pipa minyak milik negara yang dioperasikan Medco E&P tersebut. “Perbuatan ini tidak hanya menghambat operasional Medco E&P, namun juga membahayakan masyarakat sekitar bila ceceran minyak tidak segera ditangani”, katanya.
Yunianto yang baru saja dilantik sebagai Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel pada 15 Januari 2025, mengharapkan dukungan semua pihak untuk keberlangsungan dan kelancaran operasional hulu migas. “Proses hukum harus terus dilanjutkan dan ditegakkan guna memberi efek jera bagi pelaku yang telah melakukan penggesekan pipa minyak sebagai obyek vital nasional” ujarnya.
Apa itu Vandalisme?
Mengapa tindakan mengebor atau melubangi pipa minyak secara ilegal tersebut sehingga minyak mentah mengalir keluar disebut sebagai vandalisme? Para pekerja KKKS perusahaan migas mungkin saja punya alasan tersendiri dengan memberi istilah “vandalisme” untuk perbuatan yang terjadi pada pipa minyak mentah Medco. Ada juga yang menyebutkan, berdasarkan kesepakatan tim HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) dalam industri migas menyebut perbuatan melubangi pipa minyak tersebut sebagai perbuatan vandalisme.
Vandalisme selama ini dikenal sebagai perilaku yang kerap terjadi di tengah masyarakat khususnya pada wilayah perkotaan. Selain vandalisme juga dikenal mural dan graffiti. Mengutip Budi Hatees dalam “Kampanye Vandalisme” (Oktober, 2013), vandalisme mengingatkan kita pada laku seseorang atau sekelompok di kota-kota besar, umumnya dilakoni anak jalanan untuk mengekspresi eksistensi diri di tengah-tengah lingkungan. Laku ekspresif sesungguhnya kreatif, berupa graffiti, tapi dilakoni dengan hal-hal yang menegasikan adab, kepatutan, atau etika publik.