Home > Literasi

75 Tahun Harris Effendi Thahar dan Nasib Sastra Koran

Sekitar tahun 1985 mula-mula mengenal nama Harris Effendi Thahar dari sebuah surat kabar terbesar koran di Indonesia pada masa itu.

Harris Effendi Thahar menyampaikan sambutannya pada perayaan 75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar “Si Padang”. (FOTO: FB Yurnaldi)
Harris Effendi Thahar menyampaikan sambutannya pada perayaan 75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar “Si Padang”. (FOTO: FB Yurnaldi)

Harris sukses menjadi sastrawan dan menjadi penulis cerpen yang produktif bermula dari kebiasaannya membaca yang sudah diperkenalkan sejak masih di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Solok. Oleh guru Bahasa Indonesia bernama Bustanul Arifin atau dikenal dengan panggilan Pak BA, ia ditantang untuk membaca tiga buku seminggu dan kemudian menceritakan isi buku yang dibaca kepada teman-teman di depan kelas.

Harris pernah mendapat hukuman dari Pak BA. Hukumannya berdiri di depan kelas. Belum cukup itu, Pak BA menyuruhnya datang ke rumah. Bersama temannya yang mendapat hukuman, membaca buku dan meringkas isi buku lalu membacanya. Berkat membaca bakat menulis pun tumbuh berkembang dalam dirinya.

Harris Effendi Thahar adalah nama yang tidak asing dalam dunia sastra Indonesia. Harris seorang penulis cerpen, penyair, sekaligus akademisi yang memberikan kontribusi signifikan pada perkembangan sastra, khususnya yang berhubungan dengan cerpen. dan puisi. Selain dikenal melalui karya-karya sastranya, ia juga merupakan seorang guru besar yang memadukan ilmu dan seni dalam setiap langkah hidupnya.

Selain produktif menulis cerpen di koran, Harris juga menulis dan menerbitkan sejumlah buku, diantaranya kumpulan cerpen “Si Padang”, kumpulan cerpen “Anjing Bagus”, kumpulan cerpen “Rumah Ibu” dan beberapa cerpennya terhimpun dalam buku kumpulan Cerpen Kompas, seperti “Kado Istimewa”, “Pelajaran Mengarang”, “Lampor”, “Laki-Laki yang Kawin dengan Peri”, “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan”, “Dua Tengkorak Kepala”, “Beautiful Eyes” dan “Riwayat Negeri yang Haru”. Ia juga menulis buku non fiksi, “Kiat Menulis Cerpen” dan “Menulis Kreatif: Panduan Bagi Pemula”.

Menurut Harris dalam buku “Kiat Menulis Cerpen”, cerpen adalah salah satu jenis prosa fiksi, cerita naratif yang ditulis secara singkat. Fiksi berarti kisah yang tidak nyata, tidak benar-benar terjadi. Fiksi adalah fakta yang terhimpun dalam pengalaman batin seorang pengarang, lalu dikreasikan kembali dengan imajinasinya, sehingga menjadi sesuatu yang hidup dan menjadi suatu kenyataan baru.

× Image