Cara Komunitas Masyarakat Memperingati Pertempuran 5H5M di Palembang
Vebri Al Lintani menjelaskan, Peringatahan P5H5M selama ini belum pernah dilaksanakan secara formal oleh Pemkot Palembang atau Pemprov Sumsel dan militer. “Padahal Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang adalah peristiwa yang bersejarah. Pertempuran yang terjadi masa itu tidak kalah heroiknya dengan pertempuran 10 November di Surabaya, Lima Hari di Semarang, Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta dan Palagan , Ambarawa di Jawa Tengah”, ujarnya.
Pada peringatan P5H5M tahun 2025 juga ada keterlibatan dari Kodam II Sriwijaya mengikuiti pawai. “Semoga ke depan kita bisa bersama-sama dengan Kodam II Sriwijaya yang pada 1 Januari juga HUT Kodam bisa dilaksanakan bersama sehingga peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam akan lebih baik dan meriah”, kata Vebri.
Vebri juga berharap dalam peringatan Pertempuran 5H5M ke depan ada pameran alutsista dan Pemkot Palembang bersama jajaran sampai ke Camat ikut memperingati Pertempuran Lima Hari Lima Malam.
Usai pawai, di halaman Gedung Kesenian Palembang dilanjutkan dengan silaturahmi dan pemberian tanda mata serta bantuan kepada tujuh orang veteran yang dipimpin Pj Wali Kota Palembang Cheka Virgowansyah, pembagian hadiah kepada para pemenang lomba.
Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah mengapresiasi kegiatan Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam. “Kita mengapresiasi dan menghargai Pertempuran Lima Hari Lima Malam dan ini menjadi tonggak sejarah bagi kota Palembang untuk maju dan menjadi kota internasional”, katanya.
Cheka mengajak masyarakat mensukseskan Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di mana dengan peringatan ini Palembang tidak kalah heroiknya dengan daerah –daerah lain .
“Mari bangga menjadi warga kota Palembang dan mari isi kemerdekaan yang hari ini bisa kita nikmati dengan kontribusi kita pada bidang kita masing-masing dengan memberikan yang terbaik”, katanya. (D Oskandar)