Home > Eduaksi

Unila Kukuhkan 14 Guru Besar, Intan Fitri Meutia Guru Besar Termuda

Perjalanan jenjang pendidikan perempuan kelahiran 1985 ini berjalan mulus, jenjang pendidikan tingginya diselesaikan dalam waktu empat.

Buku-buku karya Intan Fitri Meutia.
Buku-buku karya Intan Fitri Meutia.

Tahun 2008 Intan sudah menjadi menjadi dosen di almamaternya sampai meraih jabatan guru besar tahun 2024, dan dikenal sebagai pakar pada bidang konsentrasu Manajemen Publik, Kebijakan Sosial dan Lingkungan, Etnografi Kebijakan, serta Reformasi Kebijakan Publik.

Sebagai seorang akademisi, Intan Fitri Meutia tergolong dosen yang rajin melakukan penelitian atau riset. Ada lebih 51 karya ilmiah atau publikasi ilmiah muncul pada berbagai jurnal nasional dan internasional yang berbagai topik seperti reformasi birokrasi, kebijakan berbasis teknologi, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Beberapa karya ilmiahnya yang terpublikasi tahun 2024 adalah “Driving Innovative Healthcare Reform through Meta-governance Strategies”, “Language Adaptation and Communication Patterns of Indigenous and Immigrant Peoples in West Lampung Regency” dan “Conservation partnership implementation: endangered animal extinction mitigation strategy in Indonesia's Way Kambas Park” yang publikasi tahun 2023.

Ada satu publikasi ilmiah Intan yang menari secara akademik dan menarik untuk diketahu masyarakat luas. Penelitian karya ilmiah ini dilakukan di Jepang pada Kantor Polisi Naka dan Tagami Koban, Kanazawa, Ishikawa, Jepang. Sebelum membaca publikasinya, bayangkan saja seorang dosen muda dari Lampung datang ke Jepang untuk melakukan penelitian.

Karya ilmiah yang terpublikasi tahun 2017 berjudul “Penerapan Chiki Keibi Sebagai Implementasi Community Policing di Jepang”. Artikel ilmiah Intan membahas jenis Keibi Chiiki atau Polisi Masyarakat yang diterapkan di Jepang.

Menurut Intan, perdebatan tentang mengapa banyak negara, termasuk Indonesia, melaksanakan komunitas kepolisian atau polisi masyarakat (Polmas), salah satunya Jepang.

× Image