Satu Data Desa Indonesia 2025, Pilot Project Ada di Muba
Dalam pelaksanaannya Satu Data Desa Indonesia 2025 Badan Pusat Statistik (BPS) memainkan peran utama sebagai pembina statistik dengan melaksanakan pembinaan data di berbagai tingkat, dari pusat hingga desa. BPS sendiri telah mengembangkan standar metadata, melatih walidata (penyedia dan pengelola data di kementerian/lembaga), dan melakukan uji coba standar data di beberapa daerah. Salah satu inisiatif terkait adalah program Desa Cantik (Desa Cinta Statistik), yang meningkatkan kapasitas data di desa dan melibatkan pendampingan teknis.
Program Satu Data Desa Indonesia bertujuan menguji kelayakan dan efektivitas standar data sebelum diterapkan secara nasional. tujuan yang akan dicapai di antaranya: 1. Efisiensi Pengelolaan Data: Menghindari duplikasi data dan mempercepat aksesibilitas informasi. 2. Dukungan Kebijakan: Menyediakan data yang dapat diandalkan untuk mendukung kebijakan pembangunan desa. 3. Keterpaduan Nasional: Menyatukan data di semua tingkat pemerintahan, dari desa hingga pusat.
Proyek Satu Data Desa Indonesia adalah langkah strategis menuju tata kelola data desa yang modern dan terintegrasi, memberikan dasar yang kuat untuk pembangunan berbasis data hingga tingkat akar rumput.
Satu Data Desa Muba
Terpilihnya Kabupaten Muba sebagai pilot project Satu Data Desa Indonesia 2025 menurut Herryandi Sinulingga tidak terlepas dari kesiapan infrastruktur digital. Kabupaten Muba memiliki akses infrastruktur teknologi informasi yang memadai, termasuk jaringan internet yang menjangkau banyak desa.
Kemudian adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Muba yang telah menunjukkan dukungan kuat dalam modernisasi tata kelola pemerintahan berbasis data. “Juga keberagaman desa yang jumlahnya lebih dari 200 desa dan kelurahan menjadi representasi ideal untuk menguji implementasi Program Satu Data Desa”, katanya.