PTBA Berinovasi Kembangkan Lahan Basah Buatan untuk Pemulihan Lingkungan
KINGDOMSRIWIJAYA – “Kegiatan penambangan batu bara menghasilkan limbah air asam tambang, menyebabkan pencemaran air permukaan maupun air tanah. Kandungan logam berat besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang terkandung pada air hasil kegiatan penambangan merupakan penyebab utama pada penurunan kualitas air”.
Kutipan di atas ditulis dalam penelitian Wahyu Rangga Pradianto berjudul “Efisiensi Penggunaan Purun Tikus (Eleocharis Dulcis) Pada Pengolahan Limbah Air Asam Tambang Dengan Sistem Lahan Basah Buatan PT Bukit Asam Tbk, Unit Banko Barat”.
Turunnya kualitas air berupa air asam tambang akibat dari kegiatan penambangan tidak hanya terjadi pada pertambangan batu bara di Sumatera Selatan (Sumsel), pada penambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) juga terjadi dampak yang sama.
Air asam tambang merupakan air dengan pH rendah dan memiliki kelarutan logam yang sangat tinggi, apabila air asam tambang ini sudah terbentuk sulit untuk mencegahnya, umumnya air tersebut akan dialirkan ke lingkungan sehingga dalam pengolahannya sangat perlu diperhatikan.
Menurut SP Rudy dalam “Pengelolaan Air Asam Tambang” (2012), air asam tambang dapat terjadi pada kegiatan penambangan, keadaan ini terjadi karena unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan teroksidasi secara alamiah didukung juga dengan curah hujan yang tinggi semakin mempercepat perubahan oksida sulfur menjadi asam.
Sumber-sumber air asam tambang antara lain berasal dari kegiatan-kegiatan: 1. Air dari tambang terbuka; 2. Air dari unit pengolahan batuan buangan; 3. Air dari lokasi penimbunan batuan; 4. Air dari tempat penimbunan bahan galian.
Dampak Air Asam
Mengutip penelitian Dian Kurnia Sari, Euis Kusniawati dan Renta Srimardani, “Peningkatan Kualitas Air Asam Tambang Menggunakan Zeolit dan Bakteri Sebagai Media Adsorpsi Dengan Metode Sedimentasi Secara Anaerob Di PT Bukit Asam Tbk Tanjung Enim, Sumatera Selatan” (2020), terbentuknya air asam tambang di lokasi penambangan akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.