Buku Quo Vadis Sriwijaya? FC Meluncur ke Publik
Pada kata pengantar, Nirmala menulis beberapa catatan yang menggugah.
Menurutnya, “Sriwijaya FC menjadi magnet di mana pun berada. Setidaknya itu yang saya rasakan ketika menjadi Direktur Marketing klub pada periode 2013-2018.
Daya pikat Sriwijaya FC ini tentunya tidak muncul seketika tapi melalui perjalanan panjang yang tak lepas dari sederet koleksi piala sejak mulai berdiri pada tahun 2005.
Torehan dua kali menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2008 dan 2012, dan tiga kali menggenggam gelar juara Piala Indonesia dalam tiga tahun berturut-turut yakni 2008, 2009 dan 2010, dapat dijadikan dasar yang kuat betapa klub berjuluk Laskar Wong Kito merupakan salah satu klub besar di Indonesia.
Di dalam nama besarnya itu tentu tersimpan potensi. Yang jelas, manajemen klub berusaha mengelola kebesaran nama Sriwijaya FC ini untuk meraup pemasukan demi menjaga eksistensi sebagai salah satu klub papan atas Tanah Air.
Ini juga untuk memenuhi satu hal yang terbilang unik dari Sriwijaya FC yakni selalu menargetkan gelar juara pada setiap musim, apa pun keadaannya.
Untuk itu, Sriwijaya FC yang masuk dalam industri sepak bola Indonesia menjadikan klub-klub terbaik di dunia sebagai kiblat, mulai dari cara memilih pemain di bursa transfer, membidik pelatih, mencari sponsor, memproduksi jersey dan pernak-pernik, hingga mengelola kelompok suporter.
Dalam proses itu, secara langsung dan tak langsung, Sriwijaya FC sudah berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat Sumatera Selatan, terutama dalam penjualan produk jersey dan pernak-pernik”.
Pada bagian lain kata pengantar, Nirmala juga menulis, “Jika ini digerakkan kembali, bukan tidak mungkin Sriwijaya FC akan kembali ke papan atas dengan kekuatannya itu. Sama seperti yang terjadi saat Sumatera Selatan (Sumsel) dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games tahun 2018.
Sumsel muncul bersama DKI Jakarta sebagai tuan rumah ajang multi even bergengsi itu, seperti layaknya prestasi Sriwijaya FC yang nyaris tak terkalahkan di kancah Liga Indonesia.