Home > Eduaksi

80 Pakar dan Dosen Filsafat Hukum Kumpul di Unsri Bahas Ancaman Kematian Demokrasi

Hukum dan Ancaman Kematian Demokrasi jangan dianggap sebagai suatu wacana pemberontakan.

Rektor Unsri Taufiq Marwa memberikan cendera mata kepada keynote speaker Bivitri Susanti pada Konferensi ke-9 Asosiasi Filsafat Hukum Indonesia (AFHI) di kampus Fakultas Hukum Unsri, Senin (24/6). (FOTO: Maspril Aries)
Rektor Unsri Taufiq Marwa memberikan cendera mata kepada keynote speaker Bivitri Susanti pada Konferensi ke-9 Asosiasi Filsafat Hukum Indonesia (AFHI) di kampus Fakultas Hukum Unsri, Senin (24/6). (FOTO: Maspril Aries)

“Dalam diskursus filsafat memang philosopher itu mulai dengan kata kebingungan. Bingung inilah lali kita bertanya kepada sesama teman, berdiskusi sesama teman. Insya Allah ada solusinya,” ujar Febrian yang juga guru besar FH Unsri.

Sementara itu Ketua AFHI Hyronimus Rhiti dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema konferensi kali ini adalah hukum dan ancaman kematian demokrasi.

“Dua kata yang kontradiktif, satu kata hukum yang hidup dan satu lagi frasa kematian demokrasi. Yang terakhir ini aga mencemaskan, yaitu kata kematian. Dan yang paling cemas adalah orang yang hidup dan mereka yang sedang sakit-sakitan. Yang mati, biasanya tidak lagi cemas. Kita tinggal memilih apakah kita terus hidup, apakah supaya menghilangkan kecemasan kita pilih yang terakhir. Saya kira kita tidak akan pilih yang terakhir, kita akan pilih hidup atau kehidupan”, ujar Rhiti.

× Image