Home > Lingkungan

Banjir di Bandar Lampung, Lagu Lama

Kejadian seperti ini akan selalu terulang. Dengan kata lain, hanya tinggal tunggu tanggal mainnya saja, yaitu saat hujan turun.

Budayawan Anshori Djausal.
Budayawan Anshori Djausal.

Perlakuan lain yang dapat menjadi penyebab tingginya volume air yang menggenangi pemukiman, menurut pengamatan di lapangan, yaitu telah terjadi penyempitan pada badan-badan sungai. Cukup banyak rumah penduduk yang berada di bantaran sungai maupun berbatasan dengan badan sungai.

Di samping perlakuan tersebut, tipe rumah turut pula memberi sumbangan dalam mempertinggi volume air di wilayah pemukiman yang dulunya merupakan rawa-rawa atau kebun kelapa.

Tipe rumah pemukiman, dari hasil penelitian, merupakan rumah biasa. Dan hanya sedikit sekali rumah panggung. Padahal, pemukiman daerah bantaran sungai, terutama pada pemukiman yang digenangi air, rumah panggung merupakan bentuk ideal.

Atas dasar data, yang merupakan gambaran sosial-ekonomi, mala dapat dikatakan bahwa daerah yang dulu merupakan benangan air tetap (rawa-rawa) atau tidak tetap telah menjadi hunian masyarakat “golongan bawah”, dengan bermata pencarian, bertani, buruh dan pedagang. Gambaran mereka: berpendidikan SD dengan jumlah anggota keluarga relatif tinggi pula. Namun demikian, mereka umumnya memiliki rumah sendiri, jenis permanen/ sederhana.

Hasil pengukuran debit sungai saat tidak banjir dan batas muka air saat banjir, didapatkan perbedaan yang besar. Pada seluruh DAS yang dikaji, fluktuasi beda tinggi muka air berlisar 2 – 3 meter. Fluktuasi beda tingg ini menunjukkan lonjakan debit air yang harus ditampung penampang sungai atau saluran drainase bersangkutan.

Dari kenyataan ini, terlihat seluruh DAS di wilayah Bandar Lampung sangat potensial terjadi banjir, apa bila kapasitas penampang air sungai atau terjadi gangguan pada aliran air sungai pada saat debit air di atas normal.

Berdasarkan pengamatan lapangan, banjir terjadi ketika hujan berlangsung lebih dari tiga jam pada DAS bersangkutan.

× Image