Ber-geowisata ke Negeri Erdogan
Bencana Gempa dan Geowisata
Gempa bumi baru saja melanda sebagian wilayah Turkiye pada 6 Februari 2023 lalu dan Turkiye terletak di pertemuan antara tiga lempeng bear, yaitu lempeng Anatolia, lempeng Eurasia dan lempeng Arab. Ketiga lempeng ini berkontribusi membentuk bentang alam dan morfologi Turkiye yang kita kenal sekarang. Namun, hal ini juga berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana alam di Turkiye, khususnya terkait gempa bumi.
Gempa yang terjadi Februari lalu bukan kali pertama gempa terjadi di Turkiye. Jika tinggal atau berada di wilayah rawan gempa penting bagi warga dan pemerintah setempat untuk memahami geologi tempat mereka berada. Dengan pemahaman geologi akan dapat meminimalisir potensi bencana dan mengantisipasi kerusakan dan korban yang mungkin bisa terjadi.
Gempa 6 Februari 2023 tentu memunculkan kekhawatiran diantara calon wisatawan yang ingin mengunjungi Turkiye. Dengan adanya pemahaman geologi akan membantu meyakinkan calon wisatawan terkait keamanan dan keselamatan serta potensi bahaya yang mungkin bakal mereka hadapi di Turkiye.
Dalam implementasinya, seharusnya geowisata akan membantu menyatukan geologist, masyarakat, pemangku kepentingan, hingga ahli-ahli terkait dalam menghadapi potensi bahaya hingga membangun infrastruktur yang aman dari bencana seperti gempa, banjir, atau tsunami.
Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari ilmu kebumian atau geologi dan implementasinya sebagai geowisata. Geowisata juga bakal menguntungkan banyak orang, tidak terbatas pada geologist atau akademisi saja. Indonesia punya banyak potensi geowisata saatnya untuk dikembangkan dengan tetap memperhatikan keterlibatan geologist, masyarakat, pemangku kepentingan, hingga ahli-ahli terkait.
Turkiye dari kacamata geowisata sukses menjual keindahan alam yang natural sebagai atraksi utama turis, juga menjaga peninggalan peradaban masa lalu yang berhubungan langsung dengan sejarah kebumian. Turkiye mengembangkan turisme lebih jauh dengan mengintegrasikan sejarah, bentang alam, dan geowisata ke dalam satu paket dan lainnya. (muhammad rifky)