Ber-geowisata ke Negeri Erdogan
Tak jauh dari “Kastil Kapas” terdapat reruntuhan peradaban kuno Hierapolis yang diartikan sebagai Kota Suci (Holy City). Hierapolis adalah kota era peradaban Yunani Kuno yang menjadi destinasi liburan untuk warga Yunani dan Anatolia berkat terdapatnya sejumlah mata air panas alami dan spa panas bumi yang dibangun di sekitar Hierapolis.
Seperti halnya Ephesus dan Troya, Hierapolis juga merupakan situs arkeologi peninggalan Yunani dan Rowami kuno. Di sini wisatawan dapat melihat jejak progresi dan kemajuan yang pernah dicapai kota ini, khususnya dari segi arsitektur dan teknologi. Jalanan berbatu, gerbang, kuil, teater, jalur irigasi, pemandian, dan sebangsanya menghiasi tiap sudut kota. Sedikit berbeda dengan Ephesus atau Troya, reruntuhan di Hierapolis terlihat lebih luas dan megah. Selain itu, kondisi beberapa reruntuhan terlihat lebih terjaga dibandingkan dua lokasi sebelumnya.
Di Hierapolis, bisa diindikasikan dampak erosi dan pelapukan mungkin tidak separah seperti yang terjadi di Ephesus. Catatan menarik terkait geologi Hierapolis adalah indikasi terjadinya gempa akibat patahan (fault) yang mendorong pembangunan kuil-kuil dewa di kota ini.
Beranjak dari Pamukkale tujuan berikutnya adalah Cappadocia yang terkenal dengan wisata balon udara serta rangkaian gua dan terowongan bawah tanah yang pernah menjadi pemukiman warga lokal. Bentang alam Cappadocia umumnya dataran tinggi, lembah atau sabana, dan formasi perbukitan dan gunung vulkanik yang tererosi oleh angin hingga menyisakan struktur geologi menyerupai cerobong yang saling berselang-seling atau dikenal sebagai Hoodoo.
Pada masa-masa awal kekaisaran Romawi dan Byzantium, banyak warga yang tinggal di rumah yang dibangun sepanjang lereng perbukitan serta gua alami dan terowongan bawah tanah yang menghubungkan pemukiman lainnya. Masyarakat di masa itu memahat tebing dan struktur Hoodoo untuk dijadikan sebagai tempat tinggal hingga gereja.
Sekarang gua dan rumah-rumah tersebut telah menjelma menjadi situs sejarah dan aktraksi utama turis di Cappadocia. Selain rumah dari gua, Cappadocia juga terkenal dengan tur balon udara. Wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dan struktur geologi Cappadocia yang unik dari ketinggian. Biasanya turis akan diajak terbang pada pagi hari ini agar dapat menikmati matahari terbit dan kumpulan balon udara yang ikut terbang menghiasi langit Cappadocia.
Sepanjang perjalanan antara Istanbul dan Cappadocia, akan melihat pemandangan alam yang indah berupa variasi bentang alam, morfologi hingga struktur geologi yang ada di Turkiye.
Sebagai negara yang terletak diantara pertemuan benua Asia dan benua Eropa, Turkiye memiliki posisi unik dari sudut pandang geologi. Mulai dari pantai dan teluk yang berhadapan langsung dengan laut Hitam di utara dan laut Mediterrania di selatan, hingga barisan pegunungan dan perbukitan yang membelah dataran Turkiye dari timur ke barat. Geomorfologi Turkiye modern juga sangat bervariasi; terdiri dari dataran banjir dan fluvial, danau, perbukitan sedimen karbonat, pegunungan vulkanik, karst, dsb.
Turkiye sukses memanfaatkan sejumlah aspek geowisata pada lokasi-lokasi pariwisata populernya. Pemerintah lokal dan warga bekerjasama menghidupkan objek wisata alam dengan mendirikan fasilitas penunjang seperti akses jalan, transportasi dan museum.
Cuma saat berada di lokasi itu, tidak ada panduan atau bentuk edukasi geologi semacam poster dan papan pengumuman hingga pemandu yang menjelaskan sejarah geologi atau proses pembentukan daerah tersebut ditinjau dari ilmu kebumian.
Jadi selain berfoto dan menikmati pemandangan, wisatawan akan dapat mengapresiasi keunikan situs dan objek wisata seperti Hoodoo Cappadocia dan mata air panas Pamukkale. Selain itu, pemahaman terkait geologi suatu daerah wisata dapat membantu menjelaskan dan memberi ketenangan turis dan warga lokal terhadap bencana alam, seperti gempa yang terjadi baru-baru ini di Turkiye.