Menganalisis Oscar 2023 dari Beragam Sudut
Seperti halnya pemilu dan kampanye politik, pemenang Piala Oscar ditentukan melalui mekanisme pemungutan suara atau voting. Film dan aktor harus mempromosikan diri untuk menarik perhatian peserta voting.
Meski hasil akhir sukar diprediksi, namun strategi untuk membangun rapor dan pencitraan yang baik selalu terbukti sukses bagi banyak aktor dan aktris. Mulai dari latar belakang dan kisah hidup yang menyentuh seperti Liza Minnelli (Cabaret) hingga penghargaan yang tertunda bertahun-tahun meski terus mendapat nominasi seperti Leonardo DiCaprio (The Revenant).
Mari melihat bagaimana aktor dan aktris pemenang Oscars 2023 sukses “mengkampanyekan” diri mereka.Ke Huy Quan, pemenang kategori aktor pendukung pria terbaik, merupakan mantan aktor cilik. Dia memulai karirnya di usia belia dalam film klasik semacam Indiana Jones and The Temple of Doom dan The Goonies. Beranjak dewasa, tawaran akting untuknya terus berkurang hingga dia memutuskan pensiun dini dan menjadi asisten sutradara serta koordinator adegan stunt/action.
Quan memanfaatkan kisah perjalanan karirnya sebagai pondasi untuk membangun simpati peserta voting dan media. Quan menceritakan bagaimana film yang dominan dibintangi aktor keturunan Asia seperti Crazy Rich Asian memotivasinya untuk kembali berakting setelah vakum selama dua dekade lebih.
Bagaimana dia kehilangan asuransi kesehatannya akibat menganggur selama pandemik Covid-19 dan mempertaruhkan karir aktingnya pada EEAAO. Quan terus menyinggung aspek-aspek ini dalam pidato penghargaan yang dia raih pra-Oscar 2023, yang turut membantunya memperoleh piala tersebut.
A24 selaku distributor EEAAO juga cukup cerdik mendorong nama Quan dalam bursa Pemeran Pendukung Pria ketimbang bursa Pemeran Utama Pria Terbaik guna memperbesar peluang kemenangannya.
Sementara itu, pemenang pemeran pendukung wanita terbaik Jamie Lee Curtis merupakan salah satu aktris veteran yang telah malang-melintang di dunia akting. Terlahir sebagai anak dari aktor dan aktris ternama Tony Curtis dan Janet Leigh, dia tak pernah dinominasikan di ajang Oscars meski kerap kali berperan dalam film populer seperti Halloween, Freaky Friday dan True Lies. Curtis dengan kepribadian yang supel kerap menertawakan statusnya sebagai “Nepo(tism) baby” serta rendah hati dengan nominasi yang diterimanya ketika tampil di hadapan media, menjadikannya salah satu favorit meski perannya di film EEAAO tergolong kecil.
Brendan Fraser memenangkan Oscar untuk pemeran utama pria terbaik berkat perannya sebagai penderita obesitas akut di film The Whale. Selain mencurahkan seluruh energinya dalam film drama ini, media mencap peran ini sebagai “comeback” Fraser di dunia akting. Pada kenyataannya Fraser selama ini terus aktif berakting di layar besar dan layar kecil.
Perannya di The Whale kembali mengangkat nama Fraser dalam perbincangan kalangan elit Hollywood setelah sempat “diblacklist” karena menuduh petinggi organisasi Hollywood Foreign Press Association yang menaungi ajang Golden Globes pernah mencabulinya. Dalam setiap kemunculannya mempromosikan film dan menerima penghargaan Fraser selalu tampil emosional. Aspek ini membuat banyak orang bersimpati dengannya. Fraser sukses mentransformasi dukungan fans dan media menjadi piala Oscars.
Untuk kategori pemeran utama wanita terbaik perhatian dunia tertuju pada persaingan antara Cate Blanchett dan Michelle Yeoh. Michelle Yeoh yang baru pertama kali dinominasikan untuk Piala Oscars memanfaatkan statusnya sebagai aktris berdarah asia yang sudah berkarir cukup lama di dunia akting untuk menarik perhatian peserta voting.
Di hadapan media Yeoh kerap menceritakan kesulitannya untuk menemukan peran bagi wanita di usia tua yang non stereotipikal. Minimnya peran untuk orang asia, khususnya wanita, menjadi fokus utamanya dalam kampanye Oscar. Dalam beberapa wawancara dia juga menyinggung perannya di EEAAO awalnya ditulis untuk pemeran pria, dengan sutradara dua Daniels menargetkan Jackie Chan sebagai bintangnya.
Setelah mereka gagal mendapatkan Jackie Chan barulah Daniels menawarkan peran ini ke Yeoh dan merombak karakternya menjadi wanita. Yeoh juga menekankan pentingnya diversifikasi dan apresiasi terhadap insan-insan perfilman berdarah Asia di Hollywood saat ini. Kini, Yeoh (60) mencetak sejarah sebagai aktris Asia pertama yang memenangkan Oscar untuk pemeran utama wanita terbaik.