Sofia in Autumn
Berjalan kaki di jalan setapak taman atau trotoar di bawah musim gugur adalah kesejukan hati di tengah cuaca yang sejuk. Tak jauh kaki melangkah dari Katedral The Saint Alexander Nevsky ada Monumen Prajurit Tak Dikenal atau The Monument To The Unknown Warrior sebagai monumen memperingati sekitar 100 ribu tentara Bulgaria yang tewas membela tanah airnya. Letaknya di halaman Gereja St Sophia gereja abad ke-6 dan di depan monumen ada api abadi yang dijaga oleh patung singa yang menjadi lambang negara Bulgaria. Monumen ini karya Nikola Nikolov dibangun tahun 1981, bertepatan dengan peringatan 1300 pembentukan negara Bulgaria.
Lalu kami melangkah ke Taman Pushkin sebuah taman kecil yang asri di Sofia. Di sebelah taman ini berdiri sebuah gereja dengan desain arsitektur Rusia bernama Sveti Nikolay Mirikiiski yang sebagian atap atau kubahnya berlapis emas.
Taman yang berada di tengah kota Sofia ini terawat dengan baik di sini berdiri beberapa patung dan monumen, salah satunya patung Alexander Pushkin. Di sekitarnya juga ada kafe dan restoran.
Masih ada taman lain di tengah kota Sofia seperti Taman Zaimov. Saat musim gugur aneka tanaman di sini berganti rupa, daun-daun yang gugur tidak lagi berwarna hijau berganti dengan warna cerah seperti merah, oranye dan kuning. Daun itu tergeletak di rumput yang hijau setelah ditiup angin.
Berjalan di tengah taman pada musim gugur adalah merangkai nikmat keindahan dan sejuknya udara di jantung Sofia. Menapak di tengah gugur daun adalah rindu yang ingin terulang. Seperti rindu pada sebuah Sofia in Autumn.
Nama Taman Zaimov diambil dari nama Jenderal Vladimir Zaimov yang menurut versi Wikipedia adalah seorang jenderal Bulgaria dan menjadi Uni Soviet di Kerajaan Bulgaria. Kemudian diangkat menjadi Pahlawan Uni Soviet.
Sofia adalah ibu kota Bulgaria yang pada masa lalu adalah negara komunis yang tergabung dalam Pakta Warsawa. Taman ini menjadi pilihan saat musim gugur tiba, di taman ini ada banyak fasilitas untuk menikmati Sofia in Autumn. Tersedia bangku taman, fasilitas olahraga dan area WiFi gratis untuk publik pertama di Sofia.
Pusat Kota Sofia ada Masjid
Pusat kota Sofia tidak terlalu ramai pejalan kakinya. Destinasi wisata utamanya letaknya relatif berdekatan. Jika memilih penginapan di jantung kota, kita bisa jalan kaki ke mana-mana. Jika mau naik kendaraan umum pun, aneka moda transportasi tersedia. Yakni bus kota, bus troli, tram, dan metro. Tersedia tiket sekali naik serta tiket harian.
Ibu kota Bulgaria berada di kaki Pegunungan Vitosha. Di hari cerah, bisa menyaksikan gunung ini menjulang gagah di kejauhan. Pegunungan tersebut juga menjadi destinasi wisata ski pada musim dingin.
Ada satu ruas jalan di Sofia yang sangat terkenal Jalan Raya Vitosha ada yang menyebutnya Vitosha Boulevard. Jalan ini memiliki pedestrian bagi pejalan kaki yang lebarnya kira-kira 20 – 25 meter. Di sisi jalan yang kiri dan kanan berdiri toko - toko bertingkat. Pedestriannya juga dihiasi rindangnya pohon. Toko-tokonya berjualan aneka barang, ada baju, sepatu, alat elektronik dan sebagainya. Juga pedagang makanan kaki lima. Di tempat sepert ini biasanya ada live music yang dimainkan pengamen jalanan.
Masih di pusat kota Sofia, di sini juga berdiri sebuah masjid bernama Masjid Banya Bashi. Masjid ini terletak di Boulevard Maria Luiza dan merupakan satu-satunya masjid Ottoman yang tersisa dari 70 masjid yang pernah berdiri di Sofia. Di seluruh Bulgaria terdapat sekitar 1.500 masjid.
Masjid Banya Bashi berdiri tahun 1576 dan dibangun dengan arsitek terkenal Turkiye Mimar Sinan yang juga arsitek Masjid Sultan Ahmet dan Istana Topkapi di Istanbul. Masjid ini memiliki empat kubah dan satu menara. Namun sayang, saat kami datang, pintu masjid belum dibuka karena hari masih pagi, jadi tak bisa melihat langsung interior masjid dan salat tahiyyatul masjid.