Rocky, Rambo dan Jhony Kembali ke Habitatnya
Adalah Femke den Haas, Karin Franken dan Natalie Stewart pada Februari 2008 mendirikan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang berkampanye penyelamat hewan dan menerima aduan-aduan atas kesejahteraan hewan. JAAN pada 2009 meluncurkan kampanye “Selamatkan Lumba-Lumba Indonesia.” Lembaga ini kemudian menandatangani nota kesepahaman atau MOU dengan Kementerian Kehutanan pada 2010 untuk penyelamatan, rehabilitasi dan pelepasan ke alam di tahun 2010.
Dalam kampanye “Selamatkan Lumba-Lumba Indonesia” Jakarta Animal Aid Network mendapat bantuan dari Ric O‟ Barry seorang aktivis lumba-lumba untuk membangun pusat rehabilitasi lumba-lumba permanen di Karimun Jawa.
Kemudian di dunia maya JAAN berkampanye melalui tagar “Hentikan sirkus keliling Lumba-Lumba!” muncul dukungan petisi di situs www.change.org yang sudah ditangani lebih dari 300.000 pendukung dan menjadi petisi paling banyak di tanda tangani di Change.org!
Isi petisi tersebut :
“Mereka sengaja dibuat lapar. Mereka diangkut truk yang sempit, gelap, dan pengap. Klorin dalam kolam sering membuat mereka buta. Bunyi yang mereka dengar dalam truk, pesawat, atau musik keras pertunjukkan membuat kerusakan sonar. Tidak heran bila mereka sering ditemukan mati. Dan semua ini dengan dalih pendidikan dan pelestarian?
Inilah yang ditemukan pada sirkus lumba-lumba keliling PT. Wersut Seguni Indonesia (WSI) dan beberapa lainnya. Mereka mendapatkan lumba-lumba dari hasil tangkapan di sekitar pulau Karimun Jawa, 2-3 juta per ekor.
Saking buruknya industri ini, praktek ini telah dihentikan di seluruh dunia, kecuali Indonesia. Hal ini dapat kita hentikan apabila kita bisa menekan perusahaan-perusahaan lain untuk mendukungnya.
Dengan tekanan-tekanan serupa, Carrefour, hero, Giant, Lottemart telah setuju untuk berhenti menyediakan tempat parkirnya untuk area sirkus ini. Begitu pula dengan Garuda, yang telah berkomitmen untuk berhenti mengangkut lumba-lumba dengan pesawatnya dan Teh Botol Sosro, Coca-Cola yang telah berhenti mensponsori.
Namun, praktik sirkus lumba keliling masih ada sampai sekarang, diadakan diberbagai mal daerah, dan bahkan difasilitasi oleh Pemkab, Pemkot, dan Pemda, bahkan di ruang publik! Mari kita berikan mereka kesempatan untuk melakukan hal yang benar.
Paraf petisi ini, sekarang! Dan selamatkan Lumba-Lumba Indonesia.” (maspril aries)