108 Ekor Leuchopsar rothschildi Terbang Kembali ke Habitatnya
Ciri-Ciri Curik Bali
Burung Curik Balik kini termasuk satwa yang dilindungi. Namun itu bukan jaminan bahwa unggas yang satu ini bebas dari perburuan liar. Burung Curik Bali masih menjadi obyek perburuan karena keindahan morfologis, keunikan tingkah laku, dan kemerduan suara. Itu yang menjadi daya tarik burung Curik Bali. Burung ini diburu untuk dikoleksi di dalam sangkar. Tetapi ada juga yang memburu burung Curik Bali untuk dijadikan santapan sebagai makanan (sumber protein hewani).
Burung Curik Bali memiliki ciri-ciri atau karakterisitik yang khas pada burung jantan dan betina. Seperti pada jambulnya, burung jantan lebih panjang dari pada Betina dan berbentuk kuncir. Yang betina Panjang Jambul relatif sama. Pangkal paruh burung jantan terdapat bagian bulu-bulu yang berdiri yang merupakan kuncir dan tampak lebih tebal, pada yang betina pangkal paruh lebih tipis.
Kemudian pada bentuk tubuh burung Curik Bali jantan lebih besar dan gemuk dibanding yang betina bentuknya lebih ramping. Burung jantan lebih agresif aktivitas dibandiing burung betina yang lebih sering menunggu pasangannya.
Pulau Bali yang menjadi destinasi utama Indonesia ternyata adalah pulau yang kaya dengan keanekaragaman burung, baik burung air, burung darat, atau burung pantai. Pulau Bali juga memiliki kekayaan ekosistem mencakup ekosistem hutan hujan, hutan musim, savana, ekosistem pantai, ekosistem perairan tawar, ekosistem mangrove, sangat mendukung bagi kekayaan jenis burung.
Menurut V Mason dan F Jarvis dalam dalam “Birds of Bali” (1989) di pulau dewata ini diperkirakan terdapat sekitar 300 jenis burung, baik yang penetap atau migrasi. Dari 300 jenis tersebut 26 jenis merupakan jenis yang dilindungi. Sudah banyak penelitian tentang keanekaragaman jenis burung di pulau Bali yang menjadi habitat atau surganya burung.
Dari penelitian Wirasiti, R Suarni dan AAGR Dalem tentang Jenis – Jenis dan Karakteristik Burung yang Ditemukan di Kawasan Bedugul dan Sekitarnya (2004) menemukan 56 jenis burung di Bedugul. Kemudian dari Suaskara, Ginantra dan IK Muksin tahun 2010 di Kawasan Padang Padang Pecatu Kabupaten Badung, menemukan 38 jenis burung. Belum lagi keanekaragaman jenis burung di Pulau Serangan.
Keberadaan TNBB dan makhluk Tuhan berupa burung Curik Bali ternyata telah memberi manfaat pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya, seperti yang disampaikan Kepala Balai TNBB Barat Agus Ngurah Krisna, “Pada HKAN 2022 mengusung tema ‘Amertha Taksu Abhinaya’ yang artinya memulihkan alam untuk masyarakat sejahtera, bahwa upaya-upaya konservasi telah banyak dilakukan namun perlu dukungan dari para pihak terutama kaum muda untuk ikut serta aktif.” (maspril aries)